Ngelmu.co – Said Aqil Siroj yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak marah jika banyak warga China yang kerja di tanah air. Sebab, ia menilai masih sedikit warga Indonesia yang bisa menguasai bahasa Mandarin.
Sedangkan menurut Said, banyak petunjuk kerja di dunia industri yang menggunakan bahasa Mandarin. itulah sebabnya pelaku industri lebih memilih untuk mendatangkan Tenaga Kerja Asing (TKA) China.
“Lha, insinyur Indonesia jarang bisa bahasa China. Makanya tenaga China dibagi, dibawa ke Indonesia. Jangan marah kalau banyak orang China kerja di sini, karena katalog itu bahasa China, bukan bahasa Inggris. Orang Indonesia banyak yang enggak bisa bahasa China,” tuturnya di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jalan M Kahfi 1, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5), seperti dilansir dari Detik.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Said Aqil, “Tidak Ada Istilah Kafir untuk Non-Muslim”
[/su_box]
Maka bagi Said, wajar jika banyak insinyur Negeri Tirai Bambu, bekerja di Indonesia. Ia juga menyampaikan, jika ingin menekan jumlah TKA China di tanah air, maka Indonesia harus bisa menguasai bahasa mereka.
“Kalau ingin kita mengurangi orang China, harus bisa bahasa China. Karena China bawa teknologi, bawa mesin, bawa modal. Katalognya mesin bahasa China,” pungkasnya.