Ngelmu.co – Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang [berbuat] demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (QS. Az-Zumar: 6).
Tidak semua dapat memahami makna ‘tiga kegelapan’ yang terdapat dalam ayat tersebut.
Namun, mengutip Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an karya Dr Nadiah Thayyarah, para mufasir menjelaskan tiga kegelapan tersebut.
Tiga kegelapan itu adalah kegelapan perut, kegelapan rahim, dan kegelapan tali ari-ari (plasenta).
Ungkapan ini juga ada dalam Tafsir Ath-Thabari, Tafsir Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Adh-Dhilal, dan Shafwat al-Bayan Lima’ani Al-Qur’an.
Bagaimana dengan pandangan para ahli?
Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa tiga kegelapan itu adalah tiga selaput; amnion, korion, dan desidua.
Namun, ada juga ahli yang lain berpendapat bahwa tiga kegelapan itu adalah perut, rahim, dan selaput amnion.
Adapun jika ditelaah secara ilmiah; pendapat para mufasir itu, maka menurut mereka kegelapan pertama adalah kegelapan perut.
Ini memang benar-benar kegelapan, mengingat rongga perut yang relatif gelap.
Lalu, kegelapan kedua adalah rahim, dan ternyata, dalam rahim juga benar-benar gelap; khususnya pada fase penciptaan, sebelum dinding menipis dan mengalami pembaruan.
Bayangkan dua kegelapan itu, kira-kira, cahaya apa yang bisa masuk ke dalam keduanya?
Secara ilmiah, tidak ada; kecuali sejenis sinar halus atau sisa-sisa cahaya yang terhenti di selaput.
Selaput korion sangat gelap, sedangkan selaput desidua, hanyalah sisa-sisa tidak bernilai yang ada di sekitar zigot.
Bagaimana dengan selaput amnion? Ini sangat transparan, dan tidak mungkin mengisi rongga oval secara keseluruhan; jauh dari selaput korion.
Saat para mufasir mengucapkan istilah ‘tali ari-ari’, maksud mereka adalah selaput-selaput, terutama plasenta, sebagai segumpal daging yang belum terbentuk; masih berupa korion [diliputi bulu-bulu halus].
Baca Juga:
Terpisah, Prof Keith Moore–ilmuwan embriologi terkenal di dunia–mengatakan bahwa janin berkembang dari satu fase ke fase lain; dalam tiga lapisan yang tertulis dalam Al-Quran sebagai ‘tiga kegelapan’.
Tiga kegelapan itu adalah dinding perut, uterus (rahim), dan selaput ketuban tadi.
Secara ilmiah juga ditegaskan, bahwa perkembangan janin melewati proses dalam perut ibu, melalui ‘tiga kegelapan’.
Sisi kemukjizatan dalam ayat Al-Qur’an ini terletak pada isyaratnya, bahwa proses penciptaan janin berlangsung dalam perut ibu melalui tiga kegelapan.