Ngelmu.co – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sudah melakukan pertemuan dengan Forum Untukmu Indonesia (FUI) selaku panitia pembagian sembako di Monas. Sandi bertemu FUI untuk dimintai keterangan.
Dilansir dari Kumparan, setelah Sandi bertemu FUI, Sandi memberikan pernyataannya. Sandi mengatakan bahwa ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh FUI di antaranya adalah menggunakan logo Pemprov DKI tanpa izin.
“Panitia menggunakan logo resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanpa izin. Jadi saya ingin garis bawahi bahwa ini bukan event Pemprov DKI. Ini yang lagi tentunya dikerjakan oleh dinas terkait untuk melihat (pencatutan logo) sanksinya seperti apa,” kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, (30/4).
Bca juga: Intimidasi dan Framing Busuk Media kepada Prabowo
Hasil dari Sandi bertemu dengan FUI juga diketahui pelanggaran lain. Sandi menjelaskan bahwa selain pencatutan logo, pelaksanaan kegiatan tersebut juga tidak sesuai dengan izin yang diajukan. Menurut Sandi, Pemprov DKI sudah melarang adanya pembagian sembako di Monas. Namun, panitia tetap memaksakan pembagian sembako.
“Di awalnya tidak ada (pembagian sembako). Awalnya ada usulan pasar murah. Tapi kita sudah sampaikan area Monas itu tidak boleh digunakan untuk transaksi. Dan akhirnya mereka mengajukan sembako. Dan secara tegas, Dinas Pariwisata dan Budaya maupun Kepala UPT Monas sudah menyatakan tidak diperkenankan, tapi tetap dilakukan,” ujar Sandi.
Di sisi lain, Sandi mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mungkin membubarkan secara tiba-tiba kegiatan tersebut karena massa sudah sangat banyak memadati Monas. Tentu saja jumlah massa yang datang berimbas pada terjadinya kemacetan di sekitar kawasan Monas.
“Pada akhirnya Monas dikunjungi lebih dari 350.000 (orang). Dan tentunya karena tidak ada koordinasi akhirnya macet luar biasa. Dan keadaan lingkaran A1 ini sangat berbahaya karena lalu lintas sama sekali tidak bergerak. Dan kejadian seperti ini tentunya harus menjadi koreksi semua pihak termasuk kami untuk memastikan ini tidak terulang kami,” terang Sandi.
Saat Sandi bertemu FUI, Sandi juga menyatakan bahwa FUI tidak bertanggung jawab terhadap kebersihan selama dan setelah acara. Panitia acara itu tidak memperhatikan fasilitas yang ada di Monas. Selain itu kenyamanan pengunjung Monas juga menjadi sorotan.
“Tentunya kenyamanan dari pengunjung dan terjadi penumpukan pengunjung yang tidak diantisipasi dengan baik, dan tidak terkoordinasi dengan baik. Terakhir panitia tidak dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban,” papar Sandi.