Ngelmu.co – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno, bicara soal perjanjian tertulis antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dalam podcast bersama Akbar Faizal, Sandi menyebut perjanjian antara dirinya, Prabowo, dan Anies, dibuat sebelum Pilpres 2019.
Awalnya, Sandi menjawab pertanyaan Akbar atas video yang beredar, yakni soal Anies tidak akan maju sebagai capres, jika Prabowo juga melakukan langkah serupa.
Menurut Sandi, perjanjian itu sangat vital, karena bersamaan dengan rencana pencalonan Prabowo maju di Pilpres 2019.
Sandi bahkan mengatakan perjanjian itu masih berlaku sampai saat ini, selama belum ada kesepakatan yang mengakhiri perjanjian tersebut.
“Kalau perjanjian itu ‘kan pasti berlaku, berlaku, dan jika tidak diakhiri, perjanjian itu akan terus berlangsung,” kata Sandi.
Sudirman Said Buka Suara
Mendengar hal tersebut, Sudirman Said selaku ketua dari tim Anies Baswedan pun buka suara.
Ia menanggapi Sandi yang menyebut adanya perjanjian tertulis antara Prabowo dan Anies, sebelum Pilgub DKI Jakarta 2017.
Menurut Sudirman, tidak ada perjanjian soal Anies yang mengaku tidak akan maju di pilpres, jika Prabowo juga mencalonkan diri.
“Saya tidak mendengar ada perjanjian tersebut, yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi, itu saya tahu.”
Demikian penjelasan Sudirman di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (30/1/2023).
“Yang ada adalah perjanjian soal berbagi beban biaya pilkada dengan Pak Sandi. Itu saya tahu, dan dalam perjanjian itu, antara lain, sebenarnya juga ada perjanjian utang piutang antara Pak Anies.”
Hingga saat ini, lanjut Sudirman, tidak ada permasalahan yang terjadi antara Anies dan Prabowo, menjelang Pilpres 2024.
Itu mengapa ia menilai Sandi, keliru dalam menyampaikan pernyataannya.
“Jadi, tidak ada masalah rasanya, ya. Mungkin Pak Sandi perlu cek lagi, supaya lebih akurat,” ujar Sudirman.
Baca Juga:
Terpisah, Sandi pun bicara lagi. “Oh, yang di podcast? Menurut saya, karena itu perjanjiannya.”
“Saya mengarahkan sih supaya ada dari podcast itu, ada podcast lanjutan,” kata Sandi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).
Ia tetap mengatakan bahwa perjanjian tersebut ditandatangani di atas meterai oleh tiga pihak, yakni Prabowo, Anies, dan dirinya.
Draf perjanjian tersebut, kata Sandi, ditulis tangan dan dipegang Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Fadli Zon serta Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
“Jadi, nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan.”
“Karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies,” tutup Sandi.