Ngelmu.co – Pakar hukum pidana sekaligus dosen di UI [Universitas Indonesia], Gandjar Laksmana Bonaprapta (Bondan), menyampaikan pesan terbuka untuk sang rektor [Ari Kuncoro].
Berikut pernyataan lengkap yang Ngelmu kutip pada Kamis (22/7), dari akun Twitter pribadinya, @gandjar_bondan:
Pak Ari, saya bukan siapa-siapa, tapi bapak perlu tahu, bahwa bila tak ada pandemi, gelombang unjuk rasa di kampus, pasti ramai.
Saya cuma berharap, Pak Ari Kuncoro, berbesar hati mengundurkan diri sebagai Rektor, karena pelanggaran sudah terjadi, meski statuta, kemudian direvisi.
Kalau bukan kita atau akademisi, siapa lagi yang patut memberi contoh? Siapa lagi yang layak rakyat dengar?
Bapak tidak akan kehilangan muka. Percayalah!
Publik justru akan mengenang bapak sebagai orang yang bertanggung jawab.
Itu yang langka di negeri ini, Pak Ari.
Saya tidak senang menulis ini, tapi sebagai anak buah, saya hanya ingin mengingatkan apa yang benar dan salah, baik dan buruk, menurut pengetahuan yang saya punya.
Itu bentuk loyalitas saya pada negara, UI, dan atasan.
Hormat saya pada Bapak, setidaknya, sebagai senior saya.
Demikian penuturan terbuka Bondan terhadap Ari–yang namanya menjadi perbincangan–karena rangkap jabatan.
Selain menjabat Rektor UI, Ari, juga duduk di kursi Wakil Komisaris Utama–sekaligus–Komisaris Independen di Bank BRI.
Publik pun merespons rangkaian twit Bondan. Di mana sebagian, besar memuji keberaniannya menyampaikan suara kepada atasan.
“Salut. Masih ada pihak internal yang berani bersuara di tengah ancaman nyata sanksi, dan seterusnya,” kata @elingyuks.
“Semoga istikamah menyuarakan kebenaran,” imbuhnya.
“Kami yakin banyak dosen dan stakeholder UI yang berintegritas dan punya muruah untuk meluruskan Rektor UI sekarang ini,” sambungnya lagi.
Baca Juga:
Akun @KartikaAnggun, juga sepakat dengan Bondan. “Sedih lihat UI, disorot karena kasus ini.”
“Apakah dengan adanya revisi, statuta bisa berlaku mundur, Bang?” lanjutnya bertanya.
“Kalau tidak, seharusnya yang bersangkutan sudah dapat dianggap melanggar statuta,” tuturnya lagi.
Sementara Undine, mengaku, “Dari zaman saya kuliah, sampai kemudian pelatihan kerja, diajar sama, Bang Gandjar.”
Ia bangga menjadi murid Bondan, karena menurutnya, sejak dahulu, integritas sang pengajar tak pernah berubah.
Gita Putri juga mengapresiasi Bondan, “Terima kasih, Bang, utasnya. Bangga pernah jadi mahasiswa Bang Gandjar.”
Pengguna Twitter @ficticn, juga menyampaikan penilaian, “Bang Gandjar yang dosen pidana FHUI, sudah sering blak-blakkan.”
“Tapi ini benar-benar keren banget. Memang makin lama kelakuan PTN BH, makin rada-rada,” imbuhnya.
Terlepas dari serangkaian apresiasi, budayawan Sudjiwo Tedjo, bertanya kepada Bondan.