Ngelmu.co – Untuk ke sekian kalinya, Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada saya. Kuasa bagi orang-orang yang gemar berbagi.
Insya Allah, informasi ini valid, langsung dari rekan kerja saya di Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA).
Musibah yang menimpa saudara kita di Balikpapan, berupa kecelakaan besar.
Di mana sebuah truk kontainer, menghantam beberapa kendaraan roda empat dan dua. Terjadi pada Jumat, 21 Januari 2022.
Kecelakaan yang terjadi pada pukul 06.19 WITA ini, menyisakan kedukaan yang mendalam bagi kaum muslimin, khususnya keluarga korban.
Pasalnya, ada puluhan korban luka ringan hingga berat, dan beberapa lainnya juga meninggal dunia.
Namun, yang ingin saya bagi adalah cerita yang lahir dari peristiwa ini.
Sepupu dari istri rekan saya (Edy), rupanya menjadi salah satu korban dari 43 orang yang saya sebut tadi.
Siti Marwiyah dan suaminya; Bowo, pagi itu pergi ke toko kue, seperti biasa.
Mereka membeli beberapa kue untuk kemudian dibagikan gratis.
Mereka melakukan hal ini rutin tiap Jumat, dan menyebutnya ‘Jumat Berkah’.
“Andaikan tadi enggak mampir beli kue untuk Jumat Berkah, lewat lampu hijau [tidak ada saat peristiwa].”
“Tapi tiap Jumat, pasti mampir beli kue untuk Jumat Berkah, jadi enggak dapat lampu hijaunya, dan stop [lampu merah] paling depan,” tutur Siti.
“Saya dan Mas Bowo, paling depan. Itu [kami] stop lampu merah paling kiri,” jelas wanita berusia 50 tahun itu.
Kita juga sama-sama bisa melihat di video yang beredar, bahwa kemungkinan selamat dari kecelakaan itu sangat kecil.
Namun, Allah memiliki kehendak lain untuk Siti dan Bowo.
Allah menyelamatkan mereka dari maut, dengan luka ringan berupa gesekan pecahan kaca yang menyayat sedikit telapak tangannya.
“Alhamdulillah, Kak. Orang-orang yang mau menolong saja bingung, kita berdua enggak apa-apa.”
“Orang-orang di kanan, kiri, dan belakang pada luka-luka enggak karuan, Kak.”
“Ada yang patah kakinya, sobek kakinya, macam-macam sudah. Enggak tahu lagi, karena kejadiannya cepat betul,” ujar Siti.
Tidak hanya itu, kue beserta bungkus yang Siti dan Bowo beli juga masih utuh. Tidak rusak sama sekali.
Seperti Allah tahu bahwa di kue itu, ada rezeki yang harus diberikan ke orang yang membutuhkan, melalui tangan Siti dan Bowo.
Masya Allah, merinding saya nulis ini.
“Itu angkot nomer 3, bawa karyawan Pertamina, angkotnya terbalik ke samping.”
“Jadi ban mobilnya menimpa kaki, yang lain rebah semua, kuasa Allah, masih utuh kuenya,” jelas Siti.
Peristiwa ini menjadi pengingat saya dan kita semua.
Salah satunya bahwa ketika kita sudah terbiasa melakukan kebaikan dengan ikhlas dan Lillah, maka sesuai hadis Nabi.
Bahwa kebaikan berupa sedekah itu bisa menjadi penolak bala atau bencana.
Semoga Allah selalu memberikan ibrah dan hikmah dari tiap peristiwa yang terjadi.
Semoga Allah juga memberi kita ke-istiqomah-an dalam berbuat kebaikan melakui sedekah.
Catatan: Tulisan ini ditulis oleh Hendrick Ganda S, Tangerang, 21 Januari 2022; berangkat dari narasi Edy Susaka.
Baca Juga:
Sebagai informasi, Hendrick dan Edy adalah pegiat agama yang aktif di BWA.
Saat ini, Hendrick berada di Jakarta, sedangkan Edy di Balikpapan.
Kisah yang ditulis berdasarkan kejadian nyata yang dialami kerabat dekat Edy.
Di mana Siti adalah PNS di TNI AL Lanal Balikpapan, yang juga merupakan sepupu dari istri Edy.