Ngelmu.co – “Insya Allah, lewat program ini, setahap demi setahap, Jakarta akan bebas dari yang namanya lapar dan haus.”
Demikian penuturan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat meresmikan program Kafalah Dhuafa ‘Semua Bisa Makan’, Rabu (6/10) kemarin.
Di rumah makan ‘Sayur Asem Pesanggrahan’, Jakarta Selatan, Pemprov DKI dan Baznas Bazis setempat, menyampaikan tujuan mereka membuat program tersebut.
Tak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan kaum duafa di Ibu Kota, terlebih ketika pandemi dewasa ini.
Program yang nantinya menggunakan sistem kupon tersebut, memiliki target 1.000.000 porsi makanan per tahun.
Sementara dalam pengolahan serta distribusinya, program itu juga melibatkan UMKM kuliner dan warung makan.
Anies yang menilainya sebagai upaya kolaborasi masif, jelas menyambut baik program ini.
Pihaknya melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder, di mana Baznas Bazis DKI Jakarta berperan sebagai fasilitator kegiatan.
“Jakarta ini adalah kota yang penuh dengan orang baik. Banyak sekali orang baik di kota ini,” kata Anies, mengutip Sindo News.
“Banyak sekali orang yang mau membantu orang lain di kota ini,” imbuhnya.
Namun, Anies mendapati problem yang kerap muncul di depan mata.
“Adalah ketika seseorang ingin berbuat baik, ingin membantu sesama, sering kali tidak tahu alamatnya,” tuturnya.
Itu mengapa, pihaknya juga mengapresiasi seluruh donatur kolaborator yang mendukung program ‘Semua Bisa Makan’.
“Semoga memberikan manfaat, dan kebaikan bagi kita semua,” ujar Anies.
Ia juga menjelaskan, bahwa melalui donasi serta kolaborasi para donatur, warung-warung yang nantinya [menjadi ‘Warung Mitra Bagi Piring’] menaungi program, dapat meningkatkan gairah usaha.
Sekaligus memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
“Sehingga program ‘Semua Bisa Makan’, menjadi salah satu solusi efektif bagi pemilik warung yang sebelumnya sepi pembeli,” harap Anies.
“Agar dapat tetap hidup dan berdaya,” sambungnya.
Harapannya, program tersebut dapat menyediakan target 1.000.000 porsi per tahun.
Dengan asumsi Baznas Bazis DKI Jakarta, memiliki kemampuan anggaran mencapai 300.000 porsi tiap tahunnya.
Ditambah dengan para kolaborator, juga donatur.
Baca Juga:
- Twitter Rokok Indonesia: Tuding Anies Minta Jatah Hingga Sebut Gabener
- “Paling Enak Itu Memang Mengkritik Anies”
Di sisi lain, program ini juga bisa menjadi sebuah gerakan, agar seluruh warga Jakarta, dapat lebih peduli sesama.
Terutama kepada kaum duafa. Sehingga gerakan ‘mentraktir makan’ ini berjalan lancar, dengan target pencapaian Rp15 miliar per tahun.
“Lalu, yang tidak kalah penting adalah, orang-orang baik di Jakarta, sekarang punya saluran untuk menyalurkan kebaikannya,” tutur Anies.
“Mudah, simpel, di mana saja. Terima kasih kepada semua. Semoga ini dicatat sebagai amal jariah,” imbuhnya.
“Semoga bisa menular ke berbagai tempat, seluruh Indonesia,” pungkas Anies.
Sebagai informasi, para kolaborator dan donatur program ini, menitipkan kuponnya [voucher] ke warung mitra Baznas Bazis DKI Jakarta.
Selain itu, pengunjung warung makan juga dapat ikut berpartisipasi dalam program tersebut.
Program yang melibatkan berbagai pihak, baik fasilitator, donatur, hingga penerima manfaat.
Mereka adalah kolaborator (pemberi donasi), pemilik warung, penerima manfaat, dan Baznas Bazis DKI.