Ngelmu.co – Koh Steven Indra Wibowo mesti merasakan jarak dengan orang tuanya; di awal keputusan memeluk agama Islam.
Kisah ini ia bagi melalui akun Facebook pribadinya, 22 Desember 2017 lalu.
Simak selengkapnya:
Hari ibu adalah setiap hari…
Masih ingat saya, waktu diusir dan mendapat sikap permusuhan yang luar biasa, saat saya masuk Islam.
Keluar rumah, dan 3 tahun kemudian, kembali, saat saya harus balik ke Jakarta, dan persiapan umrah.
Mampirlah saya ke rumah orang tua saya, saat itu di Muara Karang.
Rencananya, meminta maaf.
Ternyata, mami yang pertama lari dan memeluk saya.
Betapa ia sedih, 3 tahun tidak ada kabar dari saya, dan saat itu saya belajar:
“Islam tidak membedakan apa agama orang tua kita, dan kita harus tunduk kepada ibu dan bapak kita.”
Saat itu, saya minta maaf ke mami, dan mami berkata:
“Enggak ada yang harus dimaafkan, anak mami sudah pulang.”
Saat itu, mami membelikan makanan untuk saya makan.
Ia sengaja keliling Muara Karang sampai Pluit, mencari makanan halal buat saya makan.
Masya Allah…
Hal yang sampai sekarang, kalau saya ingat, itu membuat saya sedih dan bahagia.
Momen pertama kali mami menerima saya sebagai seorang muslim, dan mendukung saya.
Selanjutnya, tiap Ramadan, kalau saya menginap di rumah mami, maka sahur dan buka puasa, pasti penuh meja makan dengan hidangan halal.
Mami beliin sendiri, bahkan sampai peralatan makan saya pun beliau pisah dari peralatan makan di rumahnya.
Ini bentuk penghargaan mami atas Islam, yang sudah saya anut.
Sampai saat ini pun, mami kalau lagi jalan bareng, sering menanyakan:
“Ven, lu sudah salat?”
Walau bukan jam salat, karena beliau enggak tahu jam salat.
Sebab, di seluruh keluarga, hanya saya yang muslim.
Salah satu alasan saya tidak posting video syahadat lagi sejak setahun ini, adalah karena ternyata, video syahadat ini menyakitkan hati orang tua saya.
Maka saya posting di Instagram lebih banyak, karena mami enggak buka Instagram.
Setiap hari adalah hari ibu buat saya.
Ini cerita saya dengan mami saya, setiap anak pasti punya cerita sendiri.
Semoga bermanfaat sepenggal cerita di atas, dan mohon maaf jika tidak berkenan.
Oleh: Koh Steven Indra Wibowo
@ngelmuco Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un… Selamat jalan, #KohSteven Indra Wibowo; pendiri #MualafCenterIndonesia yang terbiasa menyebut dirinya sebagai #pemulungamal ♬ Ya Allaho Ya Rahman – Muhammad Qari Ejaz Ul Haq
Baca Juga:
- UAS: Saya Bersaksi, Koh Steven Orang Baik
- Pemulung Amal Itu Gemar Bagikan Al-Qur’an dan Bangku Salat di Mekkah
Pada Ahad (9/10/2022), Koh Steven juga tampak mengunggah potret sang ibu di Instagram-nya, dengan menuliskan takarir:
“Bismillah, bagaimana bisa aku tidak terus cinta dan kangen, karena engkau terus mencintai dan menyayangi aku sejak awal kita bertemu [aku dilahirkan]? Momsday is everyday. Hari ibu adalah setiap hari. Pray for your mamah…”
Kini, pria yang terbiasa menyebut dirinya sebagai pemulung amal itu telah berpulang.
Meski duka itu nyata, tetapi kebaikan yang ia toreh hingga ujung usianya, membuat siapa pun yang menyayangi Koh Steven, dapat tersenyum.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu…