Ngelmu.co – Di bulan suci Ramadan, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah, terbiasa menjalankan Singgah Sahur.
Singgah Sahur adalah program yang bersangkutan, sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Padang.
Meski kursinya telah berganti, Mahyeldi tidak meninggalkan program ini.
Maka tidak heran jika Singgah Sahur, menciptakan potret hangat tersendiri; antara Mahyeldi dengan para warganya.
Pada Ramadan 1443 Hijriah, ia telah menyinggahi dua rumah warga, yakni Sabar Ahmad dan Haryanto.
Simak ceritanya, berikut ini:
Temui Sabar Ahmad
Singgah Sahur perdana di Ramadan tahun ini ke rumah Pak Sabar Ahmad.
Di Nagari Taratak Sungai Lundang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan.
Pak Sabar Ahmad, dulunya pernah menjabat sebagai Ketua RT; selama tiga periode.
Namun, saat ini, beliau mengalami sakit strok. Selain itu, kondisi rumahnya juga tidak layak.
Dinding rumahnya yang terbuat dari kayu, sudah lapuk, dan atapnya dari rumbia, bocor saat hujan datang.
Alhamdulillah, setelah santap sahur bersama dengan Pak Sabar, melalui Baznas Sumbar, memberikan bantuan.
Sebesar Rp25 juta, untuk rehab rumah tidak layak huni.
Mudah-mudahan, jelang lebaran, rehab rumahnya selesai. Sehingga bisa berlebaran dengan kondisi rumah yang layak.
Selain itu, melalui Baznas Sumbar, meminta agar dicarikan terapis untuk mengobati Pak Sabar.
Dengan harapan bisa pulih, serta beraktivitas kembali, dan beribadah dengan lebih baik.
Kunjungi Haryanto
Pada Selasa (5/4/2022) dini hari, Singgah Sahur ke rumah Pak Hariyanto, di Kampung Surian, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto.
Pak Haryanto tinggal bersama istrinya yang sedang mengalami strok, serta anak perempuan, dan empat orang cucunya.
Istrinya sudah tiga tahun mengalami strok, sampai sekarang, kesulitan untuk berdiri.
Pak Haryanto, sehari-hari bekerja sebagai tukang kebun, sedangkan anak peremuanya, Eka, sudah lama berpisah dengan suaminya.
Kini, ia harus menghidupi empat orang anaknya.
Eka, sebelumya bekerja sebagai pembuat kue lapis. Namun, kondisi pandemi ini berpengaruh terhadap dagangannya. Pendapatnya berkurang drastis.
Rumah yang dihuni Pak Haryanto, dalam kondisi sangat memprihatinkan.
Selain dinding kayu yang mulai lapuk, lantainya juga tidak rata lagi.
Syukur alhamdulillah, sahur kali ini bisa bersama keluarga Pak Haryanto, berbagi cerita dan memberikan semangat kepada seluruh keluarga.
Khususnya ke cucu-cucu Pak Haryanto, agar bisa sekolah dengan rajin, dan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sehingga nanti, bisa membantu orang tua dan kelurga.
Selain itu juga memberikan bantuan bedah rumah dari Baznas Sumbar, sebesar Rp25 juta.
Semoga nanti bisa mengubah kondisi rumah Pak Haryanto, menjadi lebih baik dan layak huni.
“Insya Allah,” kata Mahyeldi, “selama bulan Ramadan ini, saya juga akan terus mengunjungi rumah-rumah masyarakat untuk sahur bersama.”
“Seperti Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Berbagi, bercerita, dan ikut merasakan apa yang masyarakat rasa,” pungkasnya.