Ngelmu.co – Meskipun BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan] belum menerbitkan izin darurat, pemerintah Indonesia, telah menetapkan jadwal vaksinasi COVID-19, pada Rabu (13/1) mendatang.
Merespons kabar ini, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi (Pepen) yang mengaku siap menerima vaksin kapan pun, menilai jika seharusnya pemimpin berada di barisan paling belakang.
“Harusnya pemimpin itu belakangan,” tutur politikus Partai Golkar itu kepada wartawan, mengutip Kumparan, Kamis (7/1).
“Tidak mementingkan kepentingan, bahwa pemimpin itu harus divaksin dulu, sementara nakes [tenaga kesehatan]-nya belakangan,” imbuh Pepen.
Baca Juga: Usai Terima Vaksin Pfizer, 240 Warga Israel Terinfeksi COVID-19
Lebih lanjut, Pepen, menyebut nakes [11.983 orang] di Bekasi, Jawa Barat, akan menjadi penerima vaksin prioritas.
Skala prioritas itulah yang membuatnya, ‘menolak’ menjadi yang pertama menerima vaksinasi.
Ia, mengaku tidak ingin egois dengan mengambil jatah dari para nakes yang berhubungan langsung dalam penanganan COVID-19.
“Kalau saya ambil jatah nakes satu untuk kepentingan saya, berarti saya sudah mengurangi siapa yang paling membutuhkan,” tutur Pepen.
Dalam kesempatan itu juga, ia, menegaskan kepada warga agar tidak menolak vaksin saat waktunya tiba.
Kalaupun ada warga yang menolak vaksin, pihaknya, kata Pepen, akan memberi peringatan dan edukasi.
Sementara soal sanksi, ia, masih menunggu konfirmasi dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jabar.