Ngelmu.co – Pimpinan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengaku, pihaknya masih belum berhasil menghubungi Soegiono Sulistianto hingga saat ini, untuk dimintai klarifikasi. Karena sebelumnya, dosen jurusan Fisika tersebut memprotes hasil Sistem Informasi Penghitungan Suara Komisi Pemilihan Umum (Situng KPU) melalui akun media sosial pribadinya.
Sekretaris Unair, Koko Srimulyo menyatakan jika kegiatan Seogianto di media sosial, secara tidak langsung menyeret nama Unair.
“Karena itu kami ingin klarifikasi ke beliau. (Karena) mestinya kalau mau memprotes, tidak ke media sosial. Tapi pakai mekanisme yang ada, misalnya ke Bawaslu,” ujarnya, Senin (6/5), seperti dilansir dari Tempo.
Koko juga menegaskan, apa yang dilakukan oleh Soegiono itu merupakan sikap pribadi yang tidak mewakili Unair.
“Itu bukan sikap Unair,” imbuhnya.
Menurut Koko, sudah beberapa hari ini Soegianto sulit dihubungi, “Kalau bisa dihubungi, bisa langsung diklarifikasi,”.
Di tahun 2015 lalu, menurut Koko, Soegianto pernah menjabat sebagai Direktur Sistem Informasi di Unair. Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai keahlian Soegianto di bidang Informasi dan Teknologi, ia enggan berkomentar, karena merasa tak mempunyai wewenang.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Pembungkaman Media: Bang Karni Ilyas Semoga Tetap Sehat dan Waras
[/su_box]
Sebelumnya, nama Soegianto menyita perhatian warganet, karena menuntut Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan Situng, di laman pemilu2019.kpu.go.id.
Melalui media sosial Facebook, Rabu (1/5), Soegianto mengklaim jika dirinya menemukan salah input sebanyak 57.794 suara dalam situng KPU. Namun, tak lama berselang akun Facebook-nya dikabarkan sudah diblokir, setelah mengunggah informasi tersebut.
Hingga saat ini, nomor WhatsApp Soegianto yang diberikan oleh Koko masih belum bisa dihubungi. Sementara pesan yang dikirim pun masih bercentang satu.