Ngelmu.co – Lantangnya suara Menteri Kelautan dan Perikanan ke-6 Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, meminta pemerintah Indonesia bersikap tegas pada Cina di Laut Natuna, mendapat tanggapan dari politikus PDIP, Ono Surono.
Melalui akun Twitter pribadinya, ia mengomentari jumlah kapal Cina yang berhasil Susi tenggelamkan, selama menjabat Menteri KKP.
“Ooooo cuma 3 kapal China toh. Kirain benar-benar hebat dan berani lawan China! Malah 1 kapal China itu diduga yang ditangkap tahun 2009,” tulis @onos_urono, Selasa (7/1).
Dalam cuitannya tersebut, Ono melampirkan tautan berita, di mana isinya membeberkan jumlah kapal asing yang telah ditenggelamkan oleh Susi.
Seorang warganet, @minietweets, pun menanggapi apa yang Ono sampaikan.
Ia menilai, pria yang pernah duduk di kursi Anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu, hanya benci dengan Susi.
“Si Ono Surono ini, seperti benci sama ibu @susipudjiastuti, padahal dia kader PDIP yang dulu sampai sekarang adalah koalisi pemerintah,” tulis @minietweets.
“Judge by judge-mu salah alamat, mestinya kau kritisi @kkpgoid dan menterinya, Pak @Edhy_Prabowo yang membiarkan maling masuk ZEE kita,” sambungnya.
Pertanyaan lain juga lahir dari warganet dengan akun @ichankhisyamuddin.
“Punten mang Ono, kenapa baru sekarang dipublikasikan? Kenapa gak dari dulu-dulu, saat Bu Susi masih jabat jadi menteri? Kenapa mesti ada selalu, di akhir?” tulisnya.
Baca Juga: Susi Kritik Sikap Lembek Prabowo-Luhut Tangani Pencurian Cina di Natuna
Oktober 2014-Oktober 2019
Sementara jika menilik ke belakang, saat masih menjadi Menteri KKP, Susi memang beberapa kali menghadapi kasus kapal Cina, yang melanggar peraturan di perairan Indonesia.
Diketahui, kasus terbesar adalah kapal Kway Fei di Natuna, tahun 2016 lalu, yang sempat membuat hubungan Indonesia-Cina memanas.
Dikutip dari laman resmi KKP, Kabiro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP, Lilly Aprilya Pregiwati, merinci sepanjang Oktober 2014, hingga penenggelaman kapal terakhir pada Oktober 2019, total kapal yang dimusnahkan berjumlah 556 kapal.
Namun, kapal nelayan Cina yang ditenggelamkan memang hanya 3 kapal.
Sedangkan, kapal terbanyak berasal dari Vietnam, yakni 312 kapal, disusul Filipina 91 kapal, Malaysia 87 kapal, Thailand 24 kapal, dan Indonesia 26 kapal.
Penenggelaman Kapal Pelaku Illegal Fishing
Sebagai informasi, penenggelaman kapal pelaku illegal fishing dilakukan, dengan mengacu pada Pasal 76A UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
“Kalau sampai disita untuk dilelang lalu dibeli lagi oleh yang punya, dipakai nyuri lagi, ABK-nya juga sama, orangnya itu-itu saja, kapalnya itu-itu lagi, emangnya kita kurang kerjaan nangkapin kapal 2-3 kali, kapal yang sama? Susah,” kata Susi, saat penenggelaman kapal terakhir, seperti dilansir Kompas, Oktober tahun lalu.
Baca Juga: Maret 2019, Nelayan Riau Temukan Drone Laut Milik Cina
Bagaimanapun, gerakan nyata Susi dalam menindak kapal-kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia, jauh lebih dihargai oleh masyarakat.
Deniagus Priyanto: Betul, kata Ibu Susi, saya setuju, untuk menteri yang baru, contoh dari Ibu Susi, tegas dan melindungi aset NKRI, jangan santai, itu halaman luar NKRI.
Arsudin: Menteri sekarang kayaknya cuma wayang golek, kalau dulu ada yang kabur semasa Ibu Susi, mungkin ada pengkhianat negara yang melepaskan, gak mungkin lepas begitu saja.
Charkim Suparjo: “Dari contoh kasus ini, jika seseorang sudah tidak mempunyai integritas dan harga dirinya sudah dijual.
Jangan harap mereka akan bisa bertindak tegas di saat harus bersikap. Mereka sudah tidak bisa lagi membedakan mana kawan dan mana maling.”
Xandra Diaz: Kedaulatan adalah harga diri bangsa, jangan karena investor lantas harga diri diabaikan.