Ngelmu.co – Mengenal lebih dalam fakta dari Serda Darma Aji, anggota TNI yang tewas dikeroyok oleh oknum Brimob dikarenakan dirinya menolak diajak mabuk.
Serda Darma Aji yang merupakan anggota Yonif Mekanik 203/AK Kodam Jaya bersama rekannya, Serda Nikolas Kegomoi diduga dipukuli dan ditusuk oleh oknum anggota Brimob. Kejadian pemukulan dan penusukan tersebut terjadi di tempat Billiard Al Diablo di Jalan Raya Bogor KM 30 atau di samping PT Meiwa, Cimanggis, Kota Depok, Kamis (7/6/2018) sekitar pukul 04.00 WIB.
Dikutip dari Tribunnews, adapun akibat kejadian pemukulan dan penusukan yang dialami dirinya, Serda Darma Aji meninggal dunia saat dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/218) siang sekitar pukul 13.15 WIB. Sementara itu, rekannya, Serda Nikolas Kegomoi, anggota Yonkav 7/Sersus Kodam Jaya masih dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto.
“Saat korban An. Serda Darma dan Serda Nicholas dilarikan ke RSPAD, namun naas untuk Serda Darma nyawanya tak tertolong sedangkan Serda Nicholas yang juga mendapat tusukan diperut berhasil diselamatkan dan menjalani perawatan intensif,” cuit akun @infokomando.
Terkait dengan kasus tersebut, Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen M Iqbal mengatakan, diketahui bahwa ada delapan oknum Brimob yang diamankan pihak kepolisian atas dugaan penganiayaan yang hingga menewaskan Serda Darma Aji tersebut dan Serda Nikolas Kegomoi harus dirawat.
Kasus pengeroyokan yang menimpa Serda Darma Aji pun telah menjadi viral, tersebar luas di media sosial, berikut motif pelaku melakukan hal tersebut kepada korban. Adapun motif pengeroyokan oleh oknum Brimob yang menewaskan Serda Darma Aji, berdasarkan keterangan dari berbagai sumber, karena pelaku tersinggung ajakan untuk minum miras ditolak oleh korban.
Baca juga: Polri: Penembakan atas Pengawal Prabowo Merupakan Kasus Kriminal Biasa
Pengeroyokan atas diri Serda Darma Aji diawali penolakan dirinya untuk ikut minum miras yang membuat pelaku tersinggung ajakan untuk minum miras ditolak oleh korban. Setelah menolak ajakan minum miras, selanjutnya, terjadilah adu mulut dan pengeroyokan hingga penusukan tersebut. Ppelaku bersama 10 orang temannya mengeroyok korban beserta satu teman seangkatannya dengan cara dipukul kemudian ditusuk pada bagian perut.
Saksi mata yang bernama Devi, saat dimintai keterannya, mengaku mengenal korban dan pelaku, kemudian Devi menunjukkan wajah pelaku melalui foto yang tersimpan pada selulernya. Dari hasil pengembangan itulah pelaku berhasil diamankan.
Tentu saja tewasnya Serda Darma Aji menuai simpati dari masyarakat luas. Berbagai ungkapan bela sungkawa bertebaran untuknya. Berikut adalah salah satu komentar yang diberikan untuk Serda Darma Aji;
“Turut berduka cita atas meninggalnya Serda Darma Aji putera dari Serka Samsudin dari Rindam Hasanudin. Semoga amal dan ibadahnya diterima oleh Allah SWT.”
“Sedih bercampur kaget ketika d beri kabar kepergianya. Secepat itukah…”
“Bgitulah ajal tdk ada yg tau kecuali Rabb yang maha mengatur segalanya. tak bisa berkata apa2.”
Serda Darma Aji di mata keluarga dan kerabatnya merupakan sosok yang selama ini dikenal sebagai orang yang humoris dan penyayang. Dan seorang yang humoris, baik hati dan penyayang itu telah pergi meninggalkan para sahabat, keluarga dan orang2 dekatnya.
Dari akun Facebook Risna Aliya, terlihat foto-foto jenazah almarhum saat tiba di kampung halamannya di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Dalam foto-foto tersebut, nampak pula keluarga almarhum menangisi kepergian anak laki-lakinya tersebut.
Dalam keterangannya, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi mengatakan bahwa Serda Darma Aji meninggal dunia saat masa perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018) pukul 13.15 WIB. Serda Darma AJi mengalami luka tusuk di perut sebelah kiri yang dilakukan oleh oknum Brimob.
“Jadi siang tadi, Jumat pukul 13.15, Serda Darma Aji meninggal dunia saat dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Jenazah langsung dibawa ke kampung halamannya di Bantaeng, Sulawesi Selatan,” kata Kristomei.
Kristomei juga menjelaskan bahwa satu anggota TNI lainnya yang juga mengalami luka tusuk dan masih dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto, adalah Serda Nikolas Kegomoi, anggota Yonkav 7/Sersus Kodam Jaya.
“Jadi dalam keributan di tempat biliar itu, Serda Nikolas mengalami luka tusuk di perut kanan dan Serda Darma Aji mengalami luka tusuk di bagian perut kiri. Kami juga berkordinasi dengan kepolisian untuk mengungkap pelaku penusukan,” kata Kristomei.
Kristomei memaparkan bahwa motif perkelahian belum diketahui secara pasti dan juga masih diselidiki. Untungnya, ada rekaman CCTV di tempat biliar tersebut, sehingga hampir bisa dipastiakan kasus tersebut bisa diungkap oleh pihak kepolisian.
“Yang pasti ada rekaman CCTV di tempat biliar itu, sehingga pelaku pasti bisa diketahui dan diungkap kepolisian,” katanya.
Kristomei pun menuturkan hasil penyelidikan dan informasi yang didapatnya, keributan di tempat biliar itu terjadi, Kamis (7/6/2018) dinihari pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, kata Kristomei, dua anggota TNI, Serda Darma Aji dan Serda Nikolas Kegomoi, berpakaian sipil.Para pelaku pun berpakaian sipil.
“Begitu juga para pelaku, berpakaian sipil, seperti di rekaman CCTV yang beredar,” kata Kristomei.
Kristomei mengungkapkan bahwa dirinya percaya dengan koordinasi yang baik, maka kepolisian dapat segera mengungkap pelaku penusukan.