Ngelmu.co – Anggota DPRD Pangandaran Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Miswan, tetap menjalankan kegiatannya sebagai nelayan, di tengah pandemi COVID-19. Demi menyambung hidup, ia tak malu melaut.
Pengorbanan ini dilakukan, karena Miswan, sudah menyumbangkan penghasilannya untuk masyarakat setempat.
Ia hanya menyampaikan kepada pemerintah, jika saat ini, nasib para nelayan jauh dari kata baik. Penghasilannya jauh dari kata cukup.
Tak jarang, Miswan dan nelayan lainnya, pulang tanpa membawa hasil tangkapan.
Maka melalui video yang diunggah, Rabu (22/4) kemarin, ia berharap, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, bisa lebih memperhatikan nasib para nelayan.
“Para Bapak, mohon diperhatikan, ternyata saya mengalami sendiri, Pak. Nelayan betul-betul menderita, menjeritnya bukan satu kali. Seribu kali sekarang,” tutur Miswan, dalam video berdurasi 1 menit 54 detik.
“Tiap hari berangkat ke tengah laut, ternyata kosong terus. Beli bensin pun gak bisa. Bagaimana nasib anak istri mereka? Tolong Kang (Bupati), perhatikan ini para nelayan,” sambungnya.
“Pak Bupati, kita benar-benar enggak makan ini. Sudah berapa hari merapat, kosong terus,” pungkas Miswan.
Berikut selengkapnya:
Sebelum menjadi Aleg, Miswan memang merupakan seorang nelayan.
Ia bergabung dengan PKS, setelah partai Islam itu, membantu mengevakuasi jenazah sang ibu, yang merupakan salah satu korban tsunami Pangandaran, tahun 2006 silam.
Baca Juga: 22 Tahun PKS… Dua Digit, Dua Periode Oposisi, Dua Besar di 2024?
Mendiang sang ibu yang terbawa arus, ditemukan hingga dibantu proses pemakamannya oleh relawan PKS.
Sejak itulah, Miswan, mendedikasikan diri menjadi relawan PKS, di setiap musibah, tanpa meninggalkan profesinya sebagai nelayan.
Miswan melaut di waktu libur, yakni hari Sabtu dan Ahad. Sementara di hari biasa, ia tetap bekerja sebagai anggota DPRD Pangandaran, pun menjumpai konstituen, yang rata-rata merupakan para nelayan di Dapil-nya.