Ngelmu.co – Alvara Research Center kembali melakukan survei elektabilitas Prabowo Subianto dengan Joko Widodo. Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden meningkat cukup signifikan dalam survei terbaru dari Alvara Research Center.
Dalam survei Alvara ini menyatakan bahwa peningkatan angka elektabilitas Prabowo mengalahkan capres inkumben Joko Widodo atau Jokowi.
“Jika dibandingkan dengah hasil survei sebelumnya, elektabilitas Jokowi dan Prabowo memang meningkat. Menariknya, kenaikan Prabowo cukup tinggi,” kata Chief Research Officer Alvara Harry Nugroho pada Jumat, 3 Agustus 2018, dikutip dari Tempo.
Baca juga: Elektabilitasnya Terus Menurun, Jokowi Semakin Kritis
Harry menyatakan bahwa hasil survei yang didapatkan Alvara sebelumnya, yaitu pada Februari hingga Mei 2018, elektabilitas Jokowi berada di angka 46,8 persen. Sementara dalam survei terbaru, elektabilitas Jokowi naik menjadi 48,4 persen atau meningkat hanya 1,6 persen. Sedangkan elektabilitas Prabowo pada survei sebelumnya hanya memperoleh 27,2 persen suara, sedangkan dalam survei Juli 2018 angkanya meningkat 5 persen menjadi 32,2 persen.
“Jokowi akan bertarung ketat ketika berhadapan dengan Prabowo dibandingkan rival lainnya,” kata Harry.
Meski elektabilitas Prabowo meningkat, Harry mengatakan bahwa dari berbagai simulasi kontestasi melawan kandidat manapun, Jokowi masih tak terkalahkan. Peluang Jokowi terpilih kembali lebih besar dibandingkan kandidat lain asal memperhatikan aspek kepuasan publik.
“Kesejahteraan tenaga kerja, penyediaan lapangan kerja dan kemiskinan masih rendah di antara aspek lain,” papar Harry.
Perlu diketahui bahwa Alvara menggelar survei nasional pada 20-28 Juli 2018. Survei tersebut menggunakan multistage random sampling yang melibatkan 1.142 responden berusia 17 tahun ke atas.
Adapun sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Diketahui pula rentang margin of error sebesar 2,95 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.