Ngelmu.co – Melalui survei, Indonesia Corruption Watch (ICW), menemukan berbagai penyimpangan pada distribusi program bantuan sosial (bansos). Mulai dari sasaran yang tidak tepat, terjadi pemotongan, hingga praktik pungli.
“Banyak masalah terkait pendataan dan distribusi bansos yang mengemuka,” ungkap Peneliti ICW, Dewi Anggraeni, mengutip CNN, Selasa (1/12).
“Mulai dari bansos yang tidak tepat sasaran, adanya pemotongan, tidak sesuai kebutuhan, dan kami menemukan adanya pungli,” sambungnya.
Dewi, menyampaikan temuan timnya tersebut dalam Diskusi Publik ‘Launching Hasil Survei Distribusi Bantuan Sosial untuk Penyandang Disabilitas di DKI Jakarta’.
Dari distribusi bansos di 13 daerah, hasil pemantauan ICW, menunjukkan dugaan masalah serta penyimpangan, paling banyak terjadi di Jakarta.
Sekitar 17 persen dari total pengaduan [41 dari 239 aduan warga dan temuan pemantau ICW], berasal dari ibu kota.
ICW, kata Dewi, juga menemukan sebanyak 74 persen responden survei, mengaku pendapatannya terdampak pandemi COVID-19.
Di mana 42 persen responden tersebut merupakan tulang punggung keluarga.
Masih pada survei sama, 32 persen responden, mengaku tidak menjalani pendataan saat pandemi.
Padahal, mereka adalah bagian dari penduduk dengan pendapatan kurang dari Rp1 juta per bulan.
Temuan itu merupakan hasil dari survei terhadap 120 responden, yang berlangsung pada 14-20 Oktober lalu.
Maka itu, ICW, meminta kepada Kementerian Sosial (Kemensos), untuk mengevaluasi program.
Tujuannya tidak lain, demi meningkatkan kualitas serta bidikan program.
“ICW dan organisasi penyandang disabilitas di DKI Jakarta, menilai perlu untuk dilakukan evaluasi terhadap penyaluran, dan kualitas bantuan sosial yang diberikan dalam masa pandemi COVID-19.”
Baca Juga: Warga Nganjuk Kembalikan Beras Bansos karena Warnanya Buram dan Kuning
Sementara Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat, mengakui peluang pungli.
Khususnya bagi oknum yang tidak amanah di level RT pun RW, untuk program bansos sembako.
Kemensos, kata Harry, sudah menerima laporan tersebut, dan telah menginvestigasi, bahkan hingga menjatuhkan sanksi.
“Bansos sembako, dipastikan bisa sampai harusnya,” tuturnya.
“Cuma kalau sudah lewat RT, RW… Nah, ini kemungkinan ada oknum RT, RW, yang membagikan tidak sama rata, atau mendistribusikan tidak amanah,” sambung Harry.
Namun, ia, memastikan untuk program bantuan tunai, tidak terjadi penyimpangan, karena pengiriman langsung ke penerima [transfer].
“Tapi kalau uang ditarik dari bank, pungli sudah di luar jangkauan Kemensos,” kata Harry.
“Tapi kalau sampai ke rekening, kami jamin. Kalau ada anomali, itu kasus terjadi tidak amanah, tapi jadi bagian tindakan hukum,” pungkasnya.