Ngelmu.co – Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menjadi salah satu partai politik yang mengalami kenaikan elektabilitas di tengah pandemi COVID-19.
Jika sebelumnya, Juni 2020, berada pada 5,5 persen, di awal Oktober ini, elektabilitas PKS, naik ke 6,1 persen.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono, dalam siaran pers, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (1/10).
Di luar pemerintahan, hanya PKS, yang masih cukup dominan, dibanding yang lain.
Menurut Andreas, naiknya elektabilitas tiga parpol, terjadi karena turun atau stagnasi-nya parpol-parpol lain.
Berikut datanya:
- Gerindra, melemah dari 12,5 persen, menjadi 12,3 persen;
- PKB, melemah dari 6,8 persen, menjadi 6,7 persen;
- Golkar, menurun dari 9,7 persen, menjadi 8,8 persen;
- NasDem, menurun dari 4,1 persen, menjadi 3,7 persen;
- Demokrat, menurun dari 3,8 persen, menjadi 3,2 persen;
- PPP, menurun dari 2,4 persen, menjadi 1,9 persen; dan
- PAN, menurun dari 1,6 persen, ke 1,3 persen.
Sedangkan di papan bawah:
- Perindo (0,9 persen-0,5 persen);
- Hanura (0,3 persen-0,2 persen); dan
- Berkarya (0,7 persen-0,1 persen).
Sementara parpol lain, yakni PBB, PKPI, dan Garuda, terancam hilang dari peredaran.
Baca Juga: PKS Tolak Rencana Pemerintah Suntikan Dana untuk Kasus Jiwasraya: Uang Rakyat!
Dua partai lain yang elektabilitasnya juga naik dalam survei ini, adalah:
- PDIP, dari 29,3 persen, menjadi 31,4 persen; dan
- PSI, dari 4,2 persen menjadi 4,6 persen.
Survei, dilakukan pada 15-25 September lalu, melalui sambungan telepon.
Ada 1.200 responden–dipilih secara acak dari survei sebelumnya; sejak 2019.
Dengan margin of error ±2,89 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.