Ngelmu.co, JAKARTA – Perhelatan Pilkada Jawa Tengah akan berlangsung ketat, mengingat hanya diikuti dua kandidat yang secara persaingan keduanya sama-sama pernah berada di level nasional
Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, sesuai hasil survei yang dilakukan NCID memperlihatkan selisih antara kedua kandidat tidak terlampau jauh. Sudirman-Ida unggul tipis dari Ganjar-Yasin.
Survei NCID yang dilakukan pada periode 4-10 Mei 2018 menghasilkan analisis berupa profil responden dan pandangan responden terhadap pilihannya, serta tanggapan dari berbagai isu lokal dan nasional yang diketahui masyarakat Jawa Tengah, meliputi pasangan Sudirman-Ida unggul sebesar 46,1 persen.
Sementara pasangan Ganjar-Yasin 44,2 persen, sedangkan sisanya sebanyak 9,7 persen belum menentukan pilihan.
Beberapa isu lokal yang menjadi perhatian masyarakat adalah persoalan di bidang ekonomi, di antaranya kemiskinan di Jawa Tengah yang masih tergolong tinggi dan sulitnya mendapatkan pekerjaan. “Kemudian, penerapan Kartu Tani yang menjadi program andalan gubernur nonaktif Ganjar dianggap justru membuat petani sulit mendapatkan pupuk,” ujar Jajat.
Selain itu, persoalan infrastruktur juga menjadi isu lokal lainnya karena masih banyak ditemui jalan raya yang rusak dan berlubang.
Inilah salah satu indikator masyarakat meentukan pilihannya kepada pasangan Sudirman-Ida karena diharapkan dengan kepemimpinan baru dapat membawa perubahan yang lebih baik.
Sudirman-Ida, terang Jajat, dinilai memiliki komitmen menciptakan jutaan lapangan kerja baru, salah satunya melalui program kewirausahaan.
Sudirman memiliki rekam jejak sebagai mantan menteri berpengalaman yang diharapkan dapat membawa kemajuan ekonomi dan perbaikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Selain itu, Sudirman-Ida dianggap sebagai sosok pemimpin yang bersih dan memiliki komitmen untuk memberantas korupsi. Sudirman dikenal sebagai aktivis antikorupsi.
Jajat menambahkan, secara perhitungan politik, pasangan incumbent dengan elektabilitas di bawah 50 persen sangat rawan dan belum menunjukan posisi yang aman. Sementara di sisi lain, Sudirman-Ida mampu mengoptimalkan kampanyenya agar semakin dikenal dan dipilih oleh masyarakat Jawa Tengah.
Namun, kemenangan Pilgub Jateng 2018 masih ditentukan oleh strategi kandidat di sisa masa kampanye karena masih ditemukan masyarakat yang belum menentukan pilihan yang dapat mengubah arah kemenangan.
“Survei ini dilakukan dengan wawancara kepada 1.200 responden di Jawa Tengah dengan komposisi pemilih laki-laki dan perempuan (50:50) yang menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,83 persen,”tutupnya, dikutip dari Jawapos.