Ngelmu.co – Penjual makanan di Indonesia, terbiasa menggunakan karet untuk memudahkan pembeli membedakan bungkus pesanan mereka.
Contoh populernya seperti saat membeli dua bungkus gado-gado. Satu pedas, satunya lagi tidak.
Penjual, biasanya akan memberi dua karet pada bungkus pesanan yang pedas.
Itu mengapa makin ke sini, netizen kerap menggunakan kata karet saat berceloteh di media sosial.
Jika menemukan komentar yang menurutnya pedas, biasanya mereka akan bilang, “Duh, karetnya dua.”
Artinya, makin pedas komentar, makin banyak juga karet yang digunakan.
Seperti ketika pengguna Twitter, @endankusuma67, membaca respons Menteri Kelautan dan Perikanan ke-7 RI Susi Pudjiastuti atas sebuah berita.
Melalui akun Twitter pribadinya, Susi mengomentari artikel berjudul, ‘Di Tengah Hujan, Puan Tanam Padi dan Semangati Petani Milenial’.
Singkat. Hanya satu kalimat. “Biasanya petani menanam padi tidak hujan-hujanan 🙏,” cuit @susipudjiastuti, Kamis (11/11) kemarin.
Twit Susi itu pun langsung viral, bahkan mengantar ‘Bu Susi’, menjadi trending topik di media sosial Twitter, hingga Jumat (12/11) siang.
Di saat menanggapi cuitan itulah, Endan Kusuma bilang, “Wih, karetnya tiga…”
Terlepas dari ‘karet penanda pedas’, twit Susi memang menarik perhatian sesama pengguna Twitter.
Sembari tertawa, pemilik akun @zarazettirazr, membalas, “Tanya petaninya, benar gak @Syawaludin3687?”
Ahmad Syawaludin–empunya kanal YouTube yang berisi ilmu bersama untuk petani dan peternak organik–pun menjawab.
“Betul. Petani nandur hujan-hujan kesamber petir dan masuk angin,” ujarnya tertawa.
“Lagi kalau nandur pas hujan, ya, rusak nanti tanamannya kena air hujan, karena belum kokoh bebrayan,” sambung Syawaludin.
Pengguna Twitter @NgilmuKantiLaku, pun menimpali, “Itu lahanya belum siap tanam.”
“Nah, itu. Masih brongkalan,” kata Syawaludin.
Baca Juga:
- Gara-Gara Mural: Faldo Bikin Pilot Mikir, Susi Pudjiastuti Tepuk Jidat
- Unggahan Instagram Puan Masih Penuh dengan ‘Interupsi’
Sebelumnya, beredar foto Ketua DPR RI Puan Maharani, ikut menanam padi saat kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Puan terlihat berada di tengah dua petani yang mengenakan jas hujan dan caping.
Di area Persawahan Sendangmulyo, Sleman itu, Puan ikut turun ke sawah untuk menandur padi, meski hujan deras mengguyur.
Namun, Susi menyampaikan pandangannya, bahwa biasanya, petani tidak menanam padi sembari hujan-hujanan.
“Di kampung itu kalau musim nanem padi, terus hujan, apalagi ada petir dan lain-lain, memang biasanya neduh di saung, nyari tempat/bangunan/pohon yang lebih tinggi supaya enggak kesamber petir,” kata @yusuprhmn.