Ngelmu.co – Belum lama ini, dalam sebuah pidato sambutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa racun kalajengking ini berharga sangat mahal, yakni mencapai USD 10 juta per liter. Sehingga, jika ingin kaya, dengan nada bercanda disampaikan saat itu, Jokowi menyarankan agar beternak kalajengking.
Jika mendengar nama kalajengking saja, rasanya sudah sanggup membuat kita merasa ngeri, apalagi harus membudidayakannya sebagai ternak. Perkataan sang presiden tentang beternak kalajengking, ditanggapi oleh pengamat politik, Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya yang berbeda dengan Jokowi, sang presiden. Rocky mengatakan bahwa pernyataan Jokowi, walaupun disampaikan sebagai candaan, sama artinya menyuruh orang dalam bahaya.
“Iya artinya beternak bahaya aja,” komentar Rocky menjawab pertanyaan wartawan, usai menjadi pembicara seminar Hari Pendidikan di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Rabu (2/5), seperti yang dilansir oleh Kumparan.
Menurut Rocky, kalajengking merupakan hewan yang hidup menyatu dengan alam bebas. Lagi pula, kalajengking seringkali dikategorikan hewan melata yang berbahaya karena mengandung bisa atau mengandung racun. Oleh karena itu, kalajengking bukan hewan yang cocok untuk diternakkan.
Baca juga: Pelapor Rocky Gerung Salahkan Karni Ilyas Angkat Tema Jokowi-Prabowo Berbalas Pantun
“Ya kalau si kalajengking mau diternakkan enggak ada soal, masalahnya kalajengking enggak mau diternak, kalajengking kan yang hidup beradaptasi langsung dengan alam, jadi dia enggak cocok buat diternakin. Diternak Presiden aja,” seloroh Rocky.
Diketahui sebelumnya soal kalajengking tersebut diungkapkan oleh Jokowi saat meresmikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Hotel Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, pada Senin (30/4). Kala itu Jokowi menjelaskan komoditas yang paling mahal di dunia adalah racun kalajengking.
“Jadi kalau Pak Gubernur, Pak Bupati, Pak Wali Kota, kalau mau kaya cari racun kalajengking,” kata Jokowi disambut tawa hadirin pada saat itu.
Rocky Gerung mengatakan bahwa bisa jadi yang membuat pidato Jokowi tidak paham tentang bahaya kalajengking.
“Ide (pidato) itu kan bisa dari dalam Istana, jadi mungkin aja dia yang buat (pidato) enggak paham kalajengking atau jenis racun pada kalajengking,” kata Rocky.
Diberitakan sebelumnya, para peneliti menyebut racun kalajengking (Scorpion Wilker) mengandung protein berharga yang berpotensi untuk digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun, seperti radang usus, artritis reumatoid dan multiple sclerosis. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara eksportir kalajengking hidup. Ada dua negara tujuan ekspor kalajengking Indonesia yaitu Korea Selatan dan Taiwan. Total, sepanjang tahun 2017 lalu, Indonesia mengekspor 915,8 kg kalajengking.