Ngelmu.co – Biasanya, beberapa saat sebelum Ramadhan, kita masih sibuk dengan pekerjaan. Waktu tilawah menjadi sedikit, karena hati belum fokus menyambut bulan suci ini.
Namun, tahun ini berbeda, Allah menguji kita dengan wabah, tetapi imbasnya, kita dapat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, berkah.
Semoga, hal ini menjadikan kita lebih fokus dalam menyambut Ramadhan tahun ini. Ibadah dan tilawah, bisa kita lakukan dalam waktu yang sangat senggang.
Momen langka. Kita bisa benar-benar siap menanti Ramadhan, insya Allah, hati kita pun fokus kepada Allah.
Ujian ini membuat kita punya banyak waktu untuk bermunajat.
Mungkin, ujian ini menjadi cara Allah, menjadikan kita lebih fokus dengan Ramadhan tahun ini, sekaligus menebalkan iman, agar sukses menjadi hamba yang bertakwa utuh.
Bukan kah begitu nasihat hamba soleh bernama Lukman yang di-abadikan dalam Al-Qur’an?
Bukan karena dia Nabi, tapi karena pada setiap perkataannya terdapat hikmah. Seperti saat dia berkata pada anaknya:
يا بني الذهب والفضة يختبران بالنار والمؤمن يختبر بالبلاء
“Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak di-uji ke-ampuhannya dengan api, sedangkan seorang mukmin di-uji dengan di-timpakan musibah.”
Baca Juga: Usulkan MUI Beri Fatwa Tiadakan Puasa, Penulis Buku Man Called Ahok Diserang Warganet
Pertanyaannya, sudahkah Anda membuat target di bulan Ramadhan tahun ini, yang sifatnya kuantitatif (terukur)?
Misalnya, tarawih dalam sebulan berapa kali, sedekah berapa kali dengan jumlah nominal berapa, tilawah Al-Qur’an sehari berapa lembar, sholat Dhuha berapa kali, dan lain-lain.
Ramadhan tahun ini istimewa, karena bersamaan dengan pendemi COVID-19. Kita sudah ‘dipaksa’ berada di rumah jauh-jauh hari sebelum datangnya Ramadhan.
Se-akan kita sudah di-kondisikan untuk bersiap diri menyambut ‘pesantren’ Ramadhan.
Keistimewaan ini tentu jangan di-sia-siakan. Jangan sampai Ramadhan tahun ini, hanya di-isi dengan rebahan dan rebahan saja.
Berikut ini ada beberapa ‘jenis’ ibadah yang bisa di-pertimbangkan untuk menjadi target harian di bulan Ramadhan:
- Tahajjud
- Sahur (afdholnya mendekati azan subuh)
- Sholat sunnah Fajar sebelum Subuh dan sholat sunnah rawatib lainnya
- Sholat fardhu berjama’ah di masjid (tergantung daerahnya masih aman COVID-19 atau tidak)
- Zikir pagi (Al-Ma’tsurat)
- Sholat Syuruq (hanya berlaku jika tetap di tempat sholat Subuh sampai terbitnya matahari)
- Tilawah Al-Qur’an
- Sholat Dhuha
- Mencari nafkah halal
- Menghindari berbohong (meskipun bercanda), berkata ghibah, khurafat, kata-kata makian, dan porno
- Sedekah (di-anjurkan sedekah sebelum buka puasa)
- Silaturahim (minimal sms/WhatsApp saudara/teman)
- Mengajak kepada kebaikan (berdakwah) secara langsung atau via media sosial, kepada keluarga atau orang lain
- Istighfar sebanyak mungkin
- Zikir sebanyak mungkin
- Zikir sore (Al Ma’tsurat)
- Do’a sebelum buka (waktu yang mustajab)
- Berbuka puasa tanpa menunda (sunnahnya di-awali dengan minum air putih dan makan kurma)
- Sholat Tarawih
- Mengikuti majelis ilmu secara online (pengajian/liqo’)
- I’tikaf (minimal semalam, jika memungkinkan)
- Menghapal Al-Qur’an
- Membaca dan/atau menghapal hadist
- Membaca Terjemahan Al-Qur’an (banyak Muslim yang seumur hidupnya belum pernah membaca terjemahan Al-Qur’an sampai tamat)
- Membaca buku agama
- Berzakat, dan lain-lain.
Pilih dari berbagai kegiatan di atas, mana yang akan di-jadikan target.
Lalu di-catat di ponsel atau buat di kertas besar, agar terlihat mencolok dan mudah di-ingat. Catat juga realisasinya. Lalu bandingkan, apakah target Ramadhan tercapai atau tidak.
Jika tercapai, insya Allah, keluar dari bulan Ramadhan (dan insya Allah pendemi COVID-19 juga sudah berakhir), kita telah menjadi manusia baru yang lebih bertaqwa dan lebih bermanfaat untuk diri sendiri pun lingkungan kita.
Kemudian dari sisi kualitatif (kekhusyukan ibadah), maka sebaiknya kurangi berbagai gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah Ramadhan kita.
Seperti menyimpan televisi di gudang, membatasi pemakaian HP (kalau perlu keluar dari grup-grup WA yang kurang manfaatnya), mengurangi kegiatan sia-sia, jangan banyak tidur, dan lain-lain.
Semoga masukan di atas, bermanfaat untuk menambah semangat ibadah kita di bulan Ramadhan.
Allahu Akbar!
Oleh: Satria Hadi Lubis