Sebagian Tak Tega
Tak bisa dipungkiri, jika ada juga sebagian warganet yang merasa tak tega kepada Luhut.
“Sibuk kali opung yang satu ini. Gak kasihan apa Pak Presiden, membebankan begitu banyak tugas kepada opung ini,” tanya @umarfaruk_ee18.
“Banyak dikasih tugas, gajinya double-double lah, ya, Pak?” tutur @aulia_amin, penasaran.
“Dapat Rekor MURI, harusnya sih…,” kata @ZoneVenomWar.
Merespons dengan Kelakar
Meski demikian, ada juga netizen yang menanggapi kabar ini dengan berkelakar.
“Sosok yang tepat menggantikan Messi di Barcelona @FCBarcelona,” cuit @Raden_Odhiee.
“Sekolah di mana sih supaya bisa gini? Bisa membidangi investasi, maritim, ekonomi, kesehatan. Eh, sekarang danau. Selanjutnya apalagi, ya?” tulis @MaryuliApindo.
Ngelmu juga menemukan doa di antara respons beragam warganet. “Danaunya jangan sampai merusak lingkungan,” harap @aull_udell.
“Jangan mengambil hak tanah rakyat, dan [jangan sampai] ada korban jiwa. Semoga semoga semoga,” tutupnya.
Baca Juga:
Jokowi Tunjuk Luhut
Sebelumnya, merujuk aturan yang terbit pada 22 Juni 2021 lalu, Dewan Pengarah, bertugas untuk memberikan arahan.
Dalam pencapaian, pemantauan, dan evaluasi, serta pembinaan dan pengawasan strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
Dewan pengarah, juga bertugas melaporkan pelaksanaan Penyelamatan Danau Prioritas Nasional kepada Presiden Jokowi.
Adapun 15 menteri pun kepala lembaga dalam Kabinet Indonesia Maju, menjadi anggota Dewan Pengarah tersebut.
Sementara Perpres terkait juga menyebut, bahwa penyelamatan danau prioritas nasional adalah upaya.
Demi mengendalikan kerusakan, menjaga, memulihkan, serta mengembalikan kondisi dan fungsi badan air danau.
Begitu juga daerah tangkapan air, dan sempadan danau. Sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat.
Jokowi, menetapkan 15 danau prioritas nasional berdasarkan sejumlah kriteria.
Baik yang mengalami tekanan dan degradasi kerusakan di daerah tangkapan air danau, kerusakan sempadan, hingga kerusakan badan air danau.
Begitu pun dengan danau yang memiliki nilai strategis ekonomi, ekologi, sosial budaya, dan ilmu pengetahuan.
Danau-danau prioritas tersebut terletak di seluruh Indonesia, di antaranya danau:
- Toba (Sumatra Utara);
- Maninjau dan Singkarak (Sumatra Barat);
- Kerinci (Jambi);
- Rawa Dano (Banten);
- Rawa Pening (Jawa Tengah);
- Batur (Bali);
- Tondano (Sulawesi Utara);
- Kaskade Mahakam (Kalimantan Timur);
- Sentarum (Kalimantan Barat);
- Limboto (Gorontalo);
- Poso (Sulawesi Tengah)
- Tempe dan Matano (Sulawesi Selatan); serta
- Sentani (Papua).
Penyelamatan danau prioritas nasional ini juga merujuk pada arah kebijakan untuk:
- Mencegah dan menanggulangi kerusakan ekosistem danau prioritas nasional;
- Memulihkan fungsi dan memelihara ekosistem danau prioritas nasional; dan
- Memanfaatkan danau prioritas nasional dengan tetap memperhatikan kondisi dan fungsinya dapat berkelanjutan.