Ngelmu.co – Salah satu Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin, mengaku telah menyiapkan sebuah koper, berisi pakaian, buku-buku, hingga kitab suci Al-Qur’an.
Ia, mengaku tak gentar, meski para petinggi KAMI, mulai diamankan satu per satu–Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana–berkaitan dengan UU ITE.
“Insya Allah (aman),” jawab Din, ketika ditanya perihal kondisinya saat ini, seperti dikutip Ngelmu, dari pwmu.co, Sabtu (17/10).
“Alhamdulillah, saya sudah selesai dengan dunia, karena perjuangan ini diniatkan lillah. Maka saya bertawakkal, ‘alallah,” sambungnya.
“Saya sudah siapkan koper berisi pakaian, Al-Qur’an, dan beberapa buku, jika suatu waktu saya ditangkap, bahkan ditahan,” lanjutnya lagi.
Din, memang kembali membuat akun Twitter, @M-dinsyamsuddin, setelah @OpiniDin, diretas orang tak bertanggung jawab.
Namun, ia, tetap tak memilih media sosial, sebagai alat untuk menyampakan aspirasinya.
Din, lebih memilih media massa, sebagai cara menyebarluaskan gagasan-gagasannya.
Mengenal Lebih Jauh
Din, adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, periode 2005-2010, dan 2010-2015.
Pada periode sebelumnya (2000-2005), Din, merupakan salah satu anggota PP Muhammadiyah.
Ia, juga menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, 1989-1993.
Pasca muktamar ke-47, di Makassar, 2015 silam, Din, tak lagi duduk di PP.
Namun, ia, mendirikan sekaligus memimpin Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, periode 2015-2020.
Meski kini ‘hanya’ sebagai Ketua PRM Pondok Labu, tetapi posisi Din, masih melekat kuat di hati warga Muhammadiyah se-Indonesia.
Apalagi, hingga saat ini, ia, masih intensif menyapa warga Muhammadiyah.
Sebelum pandemi COVID-19, alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, itu berkeliling ke berbagai daerah, guna menghadiri undangan berceramah.
Masuk masa pandemi, Din, juga masih aktif menyapa mereka secara virtual; pengajian pun webinar.
Tokoh Bangsa
Saat ini, Din, menjabat sebagai ketua di berbagai lembaga penting dan berpengaruh.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), salah satunya.
Din, juga pernah menjadi Ketua MUI, periode 2014-2015, dan Wakil Ketua MUI, pada 2005-2014.
Ia, juga merupakan Ketua Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM), yang rutin mengkaji masalah-masalah straregis nasional.
Din, juga mendirikan, serta membina Pengajian Orbit, yang banyak diikuti publik figur.
Nama Din, terdengar sampai kancah internasional. Ia, menjabat sebagai ketua di beberapa organisasi. Di antaranya:
- Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC);
- Presiden Moderator Asian Conference of Religions for Peace (ACRP) atau Organisasi Tokoh-Tokoh Agama Se-Asia, dan
- Hairman, World Peace Forum (WPF).
Dengan posisi serta kapasitas intelektualnya, Din, berulang kali mengikuti konferensi internasional.
Terutama untuk mengenalkan Islam, Indonesia, dan mendialogkan perdamaian serta kerja sama antar umat beragama.
Baca Juga: Petinggi-Anggota KAMI Ditangkap, Ini Sikap Gatot Nurmantyo Hingga Din Syamsuddin
Presiden Joko Widodo (Jokowi), pun pernah mengangkatnya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP), hingga Din, mengundurkan diri pada 21 September 2018.
Intinya, Din, menegaskan dirinya akan terus berjuang demi bangsa dan negara, Indonesia.