Ngelmu.co – Bos judi online Cemara Asri, Apin BK, membuat jaksa penuntut umum (JPU), terheran-heran.
Pasalnya, Apin memilih tangga rumah sebagai tempatnya untuk menyimpan uang tunai sebesar Rp5,3 miliar.
Fakta tersebut membuat JPU keheranan dan bertanya, mengapa Apin tidak menyimpan uang di bank.
Penemuan uang ini terkuak saat Jaksa Felix, menjelaskan keterangan yang ada di BAP terdakwa Apin BK pada poin ke-62.
Felix mengungkap adanya uang tunai yang terletak di gudang kecil rumah terdakwa.
“Di poin 62 BAP, ya. Senilai Rp5,3 miliar, berbentuk cash, yang berasal dari uang tunai, diambil dari gudang kecil.”
Demikian pembacaan Felix di Pengadilan Negeri (PN) Medan pada Senin, 22 Mei 2023.
Lalu, ia pun bertanya, dari mana terdakwa mendapatkan uang tersebut.
“Dari mana dana cash yang begitu besarnya?” tanya Felix.
Apin kemudian menjawab, bahwa uang tersebut berasal dari modal kerja.
“Dari itu, Pak… dari modal kerja,” jawab Apin.
Ia juga menjelaskan, bahwa dirinya memiliki dana modal kerja sekitar Rp50 miliar.
“Iya, ‘kan modal kerja saya dari dulu sekitar Rp50 M [miliar], Pak,” jelasnya.
Baca juga:
Jaksa kembali bertanya soal keberadaan uang tersebut.
Menurut pengakuan Apin, uang itu digunakan untuk membayar sejumlah keperluan bisnisnya; ditarik dari bank, kemudian disetor ke bank.
“Maksudnya, berarti uang Rp5,3 M tersebut disimpan di rumah, Pak? Begitu? Sekaligus?” tanya Felix.
“Bukan, Pak. Sudah saya simpan duluan. Saya tarik tunainya sudah dari kemarin, besoknya baru saya pergi setor,” jawab Apin.
Hal itulah yang memunculkan keheranan jaksa Felix, karena menurutnya, kenapa uang itu tidak ditransfer langsung.
Bukan cuma Jaksa Felix yang keheranan, jaksa lain bernama Irma juga demikian.
Ia pun bertanya kepada Apin, mengapa tidak menggunakan jasa perbankan untuk menyimpan uang sebesar itu.
Bahkan, Irma menekankan, mengapa harus menyimpan uang di bawah tangga yang dijadikan gudang rumah.
“Kenapa Anda tidak menggunakan usaha perbankan? Maksudnya dari jasa perbankan [untuk] menyimpan uang Anda itu?” tanya Irma.
“Kenapa harus dibuat [disimpan] di tangga terus? Kalau di perbankan, mungkin [uangnya] berputar?” sambungnya.
Apin pun menjelaskan jika itu tidak sesuai konteks, karena awalnya, uang tersebut sudah dibelanjakan.
“Kan sudah dibelanjakan. Saya sudah lupa, Bu,” jawab Apin.