Ngelmu.co – Raamai diberitakan terutama di media sosial soal adanya aksi penjarahan yang terjadi di Palu Sulawesi Tengah, usai gempa dan tsunami yang melanda daerah itu pada Jumat lalu, 28 September 2018.
Kabar tentang penjarahan itu, ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo. Jokowi mengatakan bahwa ia tidak melihatterjadinya kasus itu. Jokowi menilai jika pun ada penjarahan, kejadian itu tidak banyak.
“Saya tidak melihat di lapangan seperti itu, karena toko-toko tutup. Itu mungkin ada 1-2 peristiwa,” ujar Presiden Jokowi, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin 1 Oktober 2018, dikutip dari Viva.
Jokowi mengungkapkan bahwa memang, setelah gempa 7,4 SR yang disusul tsunami, selain masalah tempat tinggal, masalah lain yang dihadapi adalah ketersediaan makanan. Presiden Jokowi menayatakan bahwa ada beberapa minimarket yang ikut membagikan jualan mereka, untuk membantu masyarakat yang lain.
“Karena, memang ada juga toko yang memberikan untuk bantu saudaranya semuanya dalam proses membantu,” jelas Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa jika ada 1-2 kasus yang diduga terjadi penjarahan, tidak perlu dijadikan masalah yang besar. Sebab, menurut Jokowi, saat itu, kondisi masyarakat memang dalam darurat.