Ngelmu.co – Komisi Pemilihan Umum menyatakan akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada para paslon seminggu sebelum debat Pilpres 2019 berlangsung yang kemudian menuai kontroversi dari masyarakat. Menanggapi kontroversi tersebut, TKN Jokowi-Ma’ruf menilai esensi yang sebenarnya dari debat tersebut adalah perdebatan antara dua paslon.
Direktur Program TKN Jokowi-Ma’ruf, Aria Bima, di Jakarta, Minggu (6/1), menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan debat pilpres yang dikirim ke paslon merupakan pendalaman visi dan misi dari panelis. Aria Bima menegaskan pihaknya dikrim atau tidak dikirim tak jadi soal. Aria Bima menyebut bahwa debat Pilpres bukan merupakan acara cerdas-cermat.
“Kami mau dikirim atau enggak, enggak soal. Itu kan pertanyaan panelis. Kita fokusnya pada acara debatnya, ini kan bukan cerdas-cermat,” kata Aria Bima, dikutip dari Kumparan.
Politisi PDIP tersebut mengatakan bahwa esensi dari debat pilpres adalah saat paslon nomor urut 01 dan 02 saling melempar pertanyaan dan kemudian saling berdebat, bukan pertnyaan-pertanyaan yang dikirimkan oleh KPU yang merupakan pertanyaan pendalaman dari panelis dan moderator.
“Yang penting itu pertanyaan dari paslon lawan saat debat. Kalau pendalaman dengan panelis, moderator itu kan terkait visi-misi. Harus dibedakan, yang paling penting adalah saat saling berdebat, itu yang substansial,” jelas politikus PDIP itu.
Aria Bima menyatakan bahwa ide untuk mengirimkan pertanyaan pendalaman muncul dari KPU dan kedua kubu tidak keberatan.