“Jika ‘terkendali’ ditanyakan kepada yang lagi giliran ronda, jawabannya, ya, tentang keamanan kompleks,” tuturnya.
“Perkara air galon rumah nomor 17 menipis, listrik rumah nomor 08 bunyi mulu, atau adik kecil di rumah nomor 45 lagi demam, tentu tidak masuk nomenklatur ‘terkendali’. Gak rumit, ‘kan, ya?” sambung Zen.
Ia, menjadi satu dari sekian banyak pihak yang ikut berjuang melawan pandemi Covid-19.
Bukan hanya melempar kritik kepada pemerintah, Zen, juga aktif berbagi informasi guna membantu sesama.
Saya bersimpati sangat kepada kalian yg sedang menanti kabar baik dari kerabat yg sedang dirawat di ICU/IGD hari-hari ini. Waktu akan sangat terasa pelan. Jantung selalu berdegup kencang tiap ponsel berdering oleh panggilan dr fixed line.
— Zen RS (@zenrs) July 3, 2021
Negara Tak Pernah Minta Maaf
Kurator sekaligus pemrogram di Kinosaurus dan Flix Cinema, Alexander Matius, juga terdengar kecewa.
“Ingat selalu: negara tidak pernah minta maaf karena kematian dianggap cuma statistik,” ujarnya, Senin (5/7).
Gue tambahin, negara ga pernah minta maaf juga sama orang2 yg akhirnya harus berjuang tanpa pemasukan akibat gagal memperingatkan pemilik perusahaan secara tegas. Ngasih peluang bagi perusahaan yang emang culas.
— Gagaldot (@jokerkurus) July 6, 2021
Sama dengan Zen, Matius juga bukan hanya mengkritik pemerintah. Ia aktif bergerak, membantu negerinya mengalahkan Covid-19.
“Teman-teman, kalau ada info vaksin, oksigen, donor plasma, ambulans, ketersediaan rumah sakit, lokasi isoman, boleh balas, ya,” cuitnya.
“Siapa tau kalau ada yang lewat, atau teman-teman mampir, bisa terbantu. Terima kasih,” sambung Matius.
Link ini juga bisa cek ketersediaan rumah sakit yahttps://t.co/wzPl6kU9nt pic.twitter.com/N6TWESMIBa
— Alexander Matius (@alexandermatius) July 4, 2021
Kacau Balaunya Koordinasi
Di sisi lain, pewarta foto yang turun meliput pada Senin (5/7) kemarin, menilai bahwa koordinasi yang berjalan di lapangan, kacau balau.
“Koordinasinya kacau balau,” twit pria bernama Bhagavad Sambadha.