Ngelmu.co – Hiduplah sesuka hatimu, tapi ingat … Siapa yang tak berduka atas keadaan negeri hari ini? Bencana, tikung sana tikung sini, hingga tumpahnya darah, seolah tak berharga lagi.
Hilang nyawa? Haruskah terus bertambah jumlahnya?
Mesti dengan cara apa lagi kita saling mengingatkan dan diingatkan?
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Di Wamena, Tragedi Kemanusiaan Terburuk Terjadi
[/su_box]
Kumohon renungkan, sediakan waktumu sedikit saja; dari sekian banyak yang Allah berikan.
Dengarkan pesan Ustadz Abdul Somad (UAS) ini dengan hati, resapi.
Kita akan tegak berdiri menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala
(Hari ketika) Betis bertemu dengan betis
Mengapa tidak duduk?
Karena kita bukan tamu kehormatan
Kita bukan pejabat
Kita bukan orang kaya
Kita hanyalah hamba yang membawa dosa-dosa
Kalau kau ingin mendzolimi orang, silakan!
Kalau kau ingin makan harta orang dengan cara batil, silakan!
Hiduplah sesuka hatimu …
Tapi ingat, kau akan menjadi mayat
Kau akan menjadi bangkai
Kau akan menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala
Semua kau tinggalkan
Kehormatan
Nama besar
Jabatan
Predikat
Sertifikat
Semua hanya hiasan-hiasan dunia
Kelak, kau semua akan menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kematian akan menghampiri setiap manusia. Tidak mungkin meleset. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,” (QS. Al-Anbiya: 35).
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”,” (QS. Al-Jumu’ah: 8).
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui,” (QS. Al-‘Ankabut: 64).