Ngelmu.co – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakpro, sebagai kelanjutan pembangunan proyek pengelolaan sampah, (Intermediate Treatment Facility) ITF Sunter, Jakarta Utara.
Pemprov DKI Tanda Tangani Proyek ITF Sunter
Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) atau PPA (Power Purchase Agreement), juga disepakati oleh Fortum (perusahaan publik asal Finlandia) dengan PT PLN (Persero), dan PT Jakarta Solusi Lestari (JSL).
“Alhamdulillah. Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Semua dikerjakan non-stop. Tapi intinya, hari ini kita putuskan, ditandatangani, kita semuanya tuntaskan,” kata Anies, di Balairung, Balaikota Jakarta, Rabu (16/10).
Dilansir Siaran Pers Pemprov DKI, Anies menyebut, semua orang yang hadir di sana, sebagai saksi penandatanganan kerja sama tersebut.
“Tadi saya bertanya kapan semua proses ini dimulai? Dijawab tahun 2006, yang terlibat tahun 2006, belum tentu hadir di ruangan ini. Ini jauh sebelum kami semua bertugas di sini,” sambungnya.
Pembangunan Digagas Sejak 13 Tahun Lalu
Pembangunan ITF Sunter yang telah digagas sejak 13 tahun lalu itu, kata Anies, harus dijadikan pelajaran berharga, untuk proyek serupa di masa depan, agar bisa berjalan lebih efisien.
Sistem tata kelola sampah di Jakarta, akan diupayakan agar berjalan dengan baik, salah satunya melalui kolaborasi antara Pemprov DKI dengan pihak swasta, maupun masyarakat.
ITF Sunter sendiri, diharapkan mampu mengubah sampah menjadi energi listrik 35MW, dari material 2.200 ton sampah per harinya.
Diketahui, pembangunan ITF Sunter sudah dimulai dengan land clearing, sejak Juni 2019 lalu. Maka diharapkan, bisa mulai beroperasi penuh, di tahun 2022 mendatang.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Masyarakat Beri Julukan Gubernur Rasa Presiden, Begini Respons Anies
[/su_box]
Fasilitasnya akan diproyeksikan serta terhubung dengan Gardu Induk Kemayoran, melalui jalur transmisi 150kV sepanjang 2,2 kilometer.
Adapun hasil Perjanjian Jual Beli Listrik, setelah dilakukan negosiasi antar pihak dan sumber pendanaan, disepakati angka US$11,88 sen (Rp168 ribu), per kWh.
“Saya berharap di Jakarta dibangun ITF lagi, minimal tiga lagi, biar kita bisa membangun empat ITF di Jakarta. Maka, Insya Allah, persoalan sampah di Jakarta, ujungnya, bisa selesai,” kata Anies.
“Kepentingan kita di Jakarta adalah memastikan kota ini sebagai kota yang sustainable. Bagaimanapun, salah satu masalah terbesar adalah soal lingkungan hidup, tidak bisa diselesaikan sendirian, harus dikerjakan bersama-sama,” lanjutnya tegas.
Harapan Anies Tentang ITF Sunter
ITF Sunter, diharapkan Anies, bisa dimanfaatkan sebagai pusat pembelajaran, bagi pelajar di Indonesia.
Atau bahkan kesempatan bagi investor dunia, untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya Jakarta, menjalin kerja sama, untuk pertumbuhan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lokasinya yang berdampingan dengan Stadion dan wisata Ancol, diharapkan ada kereta api yang melewatinya.
“Kita bayangkannya 10-20 tahun yang akan datang, perencanaannya saja kita bicarakan dari 13 tahun yang lalu. Jadi, di masa itu, tempat ini harus bisa menjadi tempat untuk masyarakat kita belajar,” ujar Anies.
“Untuk PLN, kita sampaikan terima kasih. Mudah-mudahan di sini kita bisa tunjukkan bagaimana proses terjadinya listrik dan energi, ini bisa menjadi pembelajaran,” pungkasnya.