Ngelmu.co – Hasil awal penghitungan suara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), masih berlangsung. Sejauh ini, kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden, berhasil unggul dalam perolehan suara elektoral pada tujuh negara bagian.
Sementara petahana, Donald Trump, mengumpulkan suara elektoral dari empat negara bagian.
Mengutip Associated Press, Rabu (4/11), Biden, menguasai 69 suara elektoral dari negara bagian Connecticut, Delaware, Illinois, Maryland, Massachusetts, New Jersey, dan Rhode Island.
Sedangkan Trump, mendapat 33 suara elektoral dari Alabama, Mississippi, Oklahoma, dan Tennessee.
Hasil ini tidak mengejutkan, karena sesuai perkiraan sebelumnya.
Trump, unggul pada negara bagian yang menjadi lumbung suara kelompok konservatif serta pendukung Partai Republik.
Sementara Biden, unggul pada negara bagian yang penduduknya, mendukung Partai Demokrat.
Siapa yang mampu meraih 270 suara elektoral, maka ialah yang akan memenangkan Pilpres AS.
Sampai saat ini, proses pemungutan suara sejumlah negara bagian, masih berlangsung.
Mengutip BBC Indonesia, seorang penasihat Trump, bahkan mengaku risau dengan peluang kliennya.
“Jika Florida jatuh ke Biden, maka pertandingan selesai,” prediksinya.
“Namun, jika Trump, memenangi Florida, maka pertarungan masih berlanjut,” sambung sang penasihat, kepada CBS, mitra BBC AS.
Trump, berusaha agar tak menjadi presiden petahana pertama yang gagal memenangkan periode kedua, sejak George HW Bush, pada 1992.
“Saya belum memikirkan pidato kekalahan atau pidato penerimaan. Mudah-mudahan kita hanya akan melakukan salah satu dari dua itu,” kata Trump.
“Anda tahu, menang itu mudah. Kalah tidak pernah mudah. Bukan untuk saya, bukan untuk saya,” sambungnya.
Sementara Biden, juga mengaku penuh harap, “Ada begitu banyak hak yang berlangsung saat ini… kita lihat nanti,” tuturnya.
“Jika ada sesuatu yang perlu dibicarakan mengenai malam ini, saya akan berbicara,” sambung Biden.
“Jika tidak, saya akan menunggu sampai kertas suara dihitung, keesokan hari,” pungkasnya.
