Ngelmu.co – Jangan meremeh-temehkan pembelaan kita terhadap Masjidil Aqsa, melalui tulisan-tulisan di media sosial (medsos), karena manfaatnya memang banyak.
Menolak kemungkaran
Melaksanakan perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam menolak kemungkaran.
Tulisan-tulisan atau unggahan-unggahan kita ini termasuk mengingkari dengan lisan yang merupakan salah satu tingkatan pengingkaran yang disyariatkan.
Tanggung jawab
Membebaskan tanggung jawab di hadapan Allah, kemudian di hadapan generasi mendatang, dengan melakukan apa yang bisa dilakukan.
Kewajiban ini tidak gugur, hanya karena kita tidak mampu melakukan apa yang lebih tinggi darinya.
Menguatkan hati
Menguatkan hati para murabithun [penjaga Masjidil Aqsa], meneguhkan tekad mereka.
Sekaligus menghilangkan perasaan berjuang sendirian dari hati mereka.
Dengan demikian, kita juga mengingatkan bahwa mereka [murabithun] adalah bagian dari umat yang menganggap mereka sebagai ujung tombak umat, dan jantungnya yang berdenyut.
Mendoakan saudara
Mengingatkan kaum muslimin akan kewajiban mereka dalam mendoakan saudara-saudara mereka.
Sebab, banyak kaum muslimin yang melupakannya.
Dengan melihat unggahan atau membaca tulisan tentang isu Masjid Al-Aqsa, mereka akan teringat dan punya kepedulian terhadapnya.
Sadar akan permasalahan
Menguatkan kesadaran tentang masalah Masjidil Aqsa.
Khususnya di kalangan anak-anak dan pemuda yang akal dan hati mereka nyaris hanyut oleh hal-hal yang rendah dan sia-sia.
Pembentuk opini
Memengaruhi sebagian faktor pembentuk opini publik Barat yang bisa jadi bersimpati terhadap masalah dari perspektif kemanusiaan atau hak asasi.
Pentingnya kesatuan iman
Menekankan pentingnya kesatuan iman yang menghimpun individu-individu umat.
Sebab, persatuan umat ini nyaris terhempaskan oleh badai nasionalisme sempit dan primordialisme.
Sampai sebagian orang tidak mau merespons, kecuali terkait masalah negeri, tradisi, atau golongannya saja.
Komunikasi antarkaum
Komunikasi antarkaum muslimin di timur dan barat, serta saling menasihati di antara mereka.
Seputar hal paling utama dan paling efektif untuk membela Masjidil Aqsa.
Memberikan ketegasan
Menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel adalah keputusan politik yang tidak ada kaitannya dengan umat.
Maka itu seluruh kaum muslimin harus menolak normalisasi ini, dan mengingkari para pendukungnya.
Berkaitan dengan politik
Ini juga bisa memengaruhi sebagian elite politik di negeri kita untuk menolak keputusan normalisasi.
Sekalipun demi kepentingan politik, pemilu, atau untuk menjamin stabilitas sosial serta pertimbangan-pertimbangan politik lainnya.
Baca juga:
Di samping itu semua, kami juga tidak mengatakan bahwa perjuangan melalui medsos ini sudah cukup.
Pasalnya, ini hanya bagian kecil dari perjuangan yang harus dilakukan.
Kita tetap memerlukan perjuangan lainnya.
Namun, orang yang ‘lemah’ juga tidak boleh dicela, bila telah melakukan hal kecil yang bisa dilakukannya.
Orang yang patut dicela adalah orang yang kuat dan mampu, tetapi tidak melakukan apa yang bisa dilakukannya.
Allah pemberi hidayah ke jalan yang benar.
Wallahu a’lam.
Oleh: Dr Basyir Isham al-Marokisyi