Ngelmu.co – Setelah China Central Television (CCTV) mencabut tayangan laga primer antara Arsenal dan Manchester City dari daftar acaranya, kini giliran nama pesepak bola Arsenal, Mesut Özil, yang dihapus oleh China, dari video game Pro Evolution Soccer (PES) dan FIFA.
Kabar ini muncul, seperti dikutip Ngelmu, dari akun Twitter resmi, @ESPNFC, Kamis (19/12).
Putusan ini merupakan buntut dari dukungan Özil, untuk Muslim Uighur, yang mengalami penindasan di Xianjiang, China.
Baca Juga: Özil Bicara Uighur, China Batalkan Tayangan Arsenal vs Manchester City
Melalui akun Instagram pribadinya, @m10_official, Jumat (13/12) lalu, ia mengunggah pernyataan sikap serta doanya, untuk Muslim Uighur.
Özil menyebut, etnis minoritas Muslim di Xianjiang itu adalah saudaranya.
Pemain sayap andalan klub sepak bola Arsenal ini, mengecam penindasan yang dilakukan pemerintah China, terhadap etnis Uighur.
Özil juga mengkritik, negara-negara Muslim dunia, yang seolah bungkam atas masalah kemanusiaan ini.
“Oh Turkistan Timur!
Umat yang terluka berdarah. Komunitas pejuang yang menolak penindasan. Orang-orang beriman yang berjuang sendiri melawan mereka yang memaksa keluar dari Islam.
Al-Qur’an dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah madrasah dilarang, para sarjana Muslim dibunuh satu per satu.
Saudara-saudaraku dipaksa masuk ke dalam kamp. Pria China dimasukkan ke dalam keluarga (Uighur). Saudari-saudariku dipaksa menikah dengan pria-pria China.
Namun, umat Muhammad hanya diam, tidak menyatakan keberatan apa pun. Umat muslim lain tidak mendukung.
Tidakkah mereka tahu bahwa membiarkan penindasan adalah bentuk dari penindasan itu sendiri?
Betapa indahnya kalimat Hadrah Ali: “Jika kamu tidak bisa mencegah penindasan, maka sebarkan-lah penindasan itu!”
Saat peristiwa ini (penindasan ethis Uighur) menjadi agenda, bahkan di media Barat, selama beberapa pekan, berbulan-bulan, di mana suara negara-negara Muslim, dan media mereka?
Tidakkah mereka tahu bahwa bersikap netral saat penindasan terjadi adalah penghinaan?
Tidakkah mereka tahu bahwa saudara-saudari kita (Uighur) akan mengingat kesedihan ini beberapa tahun kemudian, bukan karena tirani, melainkan karena sikap diam kita, saudara Muslim mereka?
Ya Allah, tolonglah saudara-saudariku di Turkistan Timur.
Tak diragukan, Allah adalah sebaik-baiknya perencana,” begitu isi tulisan dan doa Özil, yang pada kenyataannya mendapat dukungan dari berbagai belahan dunia.
mhmmdabdrrhmn_: WE SUPPORT FROM INDONESIAN MUSLIM #indonesiawithuyghur
akram_ibniakil: Support from Malaysia
___kamoliddin.nk: Support From Uzbekisan
saddomsaddom: We support you from Brazil
djamalsw: Support from Russia
ohheyunmin: Support from korea🔥🔥🔥🔥🔥
fumimichang: I do respect your brave. One Japanese from Germany is supporting you
king_ahmerd89: Support from NIGERIA
Baca Juga: Mesut Özil Pertanyakan Ke Mana Negara Muslim Ketika Uighur Ditindas?
“Maybe China hate you, and Arsenal maybe give you warning, But Allah give you Jannah forever, in this world just short life between 60-70 years old, and akhirat Will forever, respect you,” tulis seorang warganet asal Indonesia, Gusti Putro.