Ngelmu.co – Prajurit Kepala (Praka) Yudha Agnie merupakan seorang anggota TNI Angkatan Darat, diperbantukan sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS). Namun, usai mengamankan kotak suara di Markas Kepolisian Sektor Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/5), ia kehilangan kesadaran. Bahkan, ditemukan busa keluar dari mulutnya saat ia pingsan.
Melansir Viva, yang bersangkutan dirawat di RSUD dr. Mohammad Soewandhie, dan sudah sadarkan diri. Namun, Yudha masih dalam perawatan.
Berdasarkan infromasi yang diterima, Yudha sudah bertugas menjaga kotak suara sejak Selasa (14/5). Dan Kamis (16/5) dini hari, pukul 03.00 WIB pun, Yudha masih sempat santap sahur di Polsek Kenjeran.
Setelah selesai melaksanakan shalat Subuh, Yudha pun melanjutkan penjagaan, hingga sekitar pukul 08.00 WIB, ia istirahat.
Namun, sampai pukul 12.00 WIB, ia tak kunjung bangun. Saat dilihat, ia sudah tak sadarkan diri, dengan kondisi mulut yang sudah berbusa.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Misteri Muntah Darah Petugas KPPS di Berbagai Daerah
[/su_box]
Sementara hasil CT-scan dari pihak rumah sakit, menyatakan Yudha mengalami pendarahan otak ICH (Intracerebral hemorrhage). Maka, ia pun dirawat di ruang stroke.
Hal ini sudah dibenarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi, Frans Barung Mangera.
“Dia (Praka Yudha Agnie) memang anggota yang diperbantukan di PPS,” tuturnya singkat.
Dan ketika ditanya apa penyebab Yudha mengalami pendarahan otak, Barung menyarankan agar penjelasan diminta langsung kepada pihak dokter yang menangani. Namun, ia menegaskan hal tersebut tidak disebabkan oleh makanan yang Yudha santap di Polsek saat sahur.
“Bukan karena makanan yang dibagikan di Polsek. Seakan-akan karena makanan, itu enggak benar. Saat ini yang bersangkutan juga sudah sadar,” pungkasnya.