Ngelmu.co – Menyusul beredarnya potongan ceramah KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), yang membahas soal lonte, kini muncul video yang berisi pesan dari Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Ia, menegaskan, bahwa tidak perlu memperhalus kata-kata untuk menggambarkan segala bentuk penyimpangan.
“Ungkapkan dengan kata-kata yang kasarnya sesuai dengan [perilaku] itu, supaya ditinggalkan.”
Demikian kata UAH, seperti dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube Ceramah Pendek, 26 Juli 2018 lalu.
“Orang keliaran, perempuan, malam-malam misalnya, dulu tuh disebutnya dengan kata-kata yang langsung. Maaf, sehingga pekerjaan kotor disebut dengan kalimat kotor,” tuturnya.
“Eh [malah] diperhalus [menjadi] kupu-kupu malam,” kritik UAH.
“Cari kata-kata langsung, sehingga [pekerjaan kotor itu] ditinggalkan,” tegasnya.
Sebelumnya, media sosial ramai membicarakan potongan ceramah Gus Baha, yang membahas soal lonte.
Sebagaimana terekam dalam potongan video berdurasi 4 menit 31 detik.
Meskipun belum jelas kapan dan di mana, Gus Baha, menyampaikan hal itu, potongan ceramahnya tetap viral.
Gus Baha, membenarkan penyebutan lonte atau sundal, terhadap pelaku tunasusila.
Ia, menegaskan bahwa perbuatan salah, tidak boleh dianggap biasa, karena dapat berujung pada pembiaran.
“Artinya apa? Orang masih jijik, atau merendahkan derajat mereka yang berprofesi sebagai lonte atau sundal,” ujarnya.