Ngelmu.co – Ustaz Azzam Mujahid Izzulhaq, menanggapi pernyataan Ketua DPP PDI-Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, yang berharap provinsi Sumatra Barat, mendukung negara Pancasila.
Ia menyarankan, agar Gubernur Irwan Prayitno, dan seluruh masyarakat Sumbar, meminta penjelasan atas pernyataan Ketua DPR RI itu.
“Saya sarankan saudara Gubernur Sumatra Barat, @irwanprayitno, dan seluruh masyarakatnya mengajukan protes dan meminta saudari Ketua DPR ini, menjelaskan maksud ucapannya.”
Demikian disampaikan Ustaz Azzam, seperti dikutip Ngelmu, dari akun Twitter pribadinya, @AzzamIzzulhaq, Kamis (3/9).
Cuitan itu jelas mendapat beragam tanggapan dari para pengguna Twitter.
“Kalo partainya kalah di wilayah tersebut, maka wilayah tersebut tidak Pancasilais. Begitu logikanya beliow,” kritik @R_dega46.
“Saya rasa, orang sesumbar adalah yang paling sehat akal dan logika, bila tiap pemilu, pilih partai yang gak bikin kisruh bangsa,” saut @nikolegowo.
“Maksud ngana Ibu Puan yang terhormat? Bung Hatta, bisa sedih dengerin anak kemarin sore ngomongin Pancasila,” kata @FitYen.
Baca Juga: Kata Puan soal Demo Buruh Tolak Omnibus Law RUU Ciptaker
Sebelumnya, Puan, berharap Sumatra Barat, bisa menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.
Pernyataan yang ia sampaikan, saat mengumumkan pasangan bakal calon kepala daerah yang didukung PDIP, di Pilkada Serentak 2020 mendatang.
Puan tak menjelaskan maksud pernyataannya lebih detail, ia hanya mengumumkan dukungan PDIP untuk Mulyadi-Ali Mugni.
“Untuk Provinsi Sumatra Barat, rekomendasi diberikan kepada Ir Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka!”
“Semoga Sumatra Barat, menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila.”
Demikian kata Puan, dalam acara yang digelar DPP PDIP secara virtual, Rabu (2/9) kemarin.
Tanyakan Maksud dan Diminta Cabut Pernyataan
Selain Ustaz Azzam, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), juga menanyakan maksud pernyataan Puan.
Juru Bicara PKS, Handi Risza, bahkan mendesak Puan, meminta maaf ke masyarakat Sumbar, atas apa yang ia sampaikan.
“Kami meminta Mbak Puan mencabut pernyataannya, dan meminta maaf ke seluruh masyarakat Sumatra Barat,” kata Handi.
“Khususnya kepada keluarga besar founding father bangsa ini,” sambungnya, seperti dilansir CNN, Rabu (2/9).
“Mbak Puan, Anda telah menyinggung perasaan kami, kami ingin Anda, cabut kata-kata tersebut,” lanjutnya lagi.
“Jangan pernah ragukan nasionalisme masyarakat Sumbar, yang telah berjuang melahirkan Pancasila dan berkorban bagi Keutuhan NKRI,” tegas Handi.
Selain Puan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, juga menyoroti pilihan politik warga Sumbar.
Ia mengatakan, ada beberapa daerah yang sebagian besar warganya enggan memilih calon kepala daerah yang diusung oleh partainya.
“Kalau saya melihat Sumbar itu, saya pikir, kenapa ya rakyat di Sumbar itu, sepertinya belum menyukai PDIP?” tanya Mega.
Kata Sekjen PDIP
Puan dan Mega, belum memberikan penjelasan tentang apa yang mereka sampaikan pada kesempatan itu.
Namun, saat jumpa pers, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan lebih jauh pernyataan keduanya.
Puan dan Mega, kata Hasto, luar biasa kagum dengan Sumbar, termasuk kulinernya.
Keduanya, hanya berpesan kepada kader PDIP, agar bekerja lebih giat mensosialisasikan Pancasila.
“Maksud Mbak Puan, agar seluruh kader partai, mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan,” tutur Hasto.
“Tidak hanya di Sumbar, tapi juga Jatim, Jakarta, dan seluruh wilayah NKRI, Pancasila harus dibumikan,” pungkasnya.