Puluhan ribu orang melakukan peringatan tahun kedua kudeta gagal di Istanbul. Acara peringatan, yang dikenal sebagai “Demokrasi dan Pertemuan Hari Kesatuan Nasional,” diadakan di “Jembatan Martir 15 Juli” di mana 34 orang tewas dalam bentrokan antara warga sipil dan tentara pada 15 Juli malam.
Orang-orang membawa bendera Turki, meneriakkan slogan-slogan seperti, “para martir tidak mati, negara tidak terbagi” dan “setiap orang Turki dilahirkan sebagai seorang prajurit.”
Melansir Xinhua pada Senin (16/7), Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang turut hadir dalam peringatan tersebut mengatakan bahwa upaya kudeta gagal menandai kebangkitan bangsa Turki.
“Turki telah menutup bab kudeta dan itu tidak akan pernah dibuka kembali,” kata Erdogan di depan massa yang menghadiri acara peringatan tersebut.
Sebanyak 250 orang tewas di seluruh negeri dalam kudeta yang hanya berlabgsung selama beberapa jam itu. Kudeta tersebut gagal setelah warga Turki bersatu melawan kaum puthist atas seruan Erdogan.
Ankara menuduh Fethullah Gulen, yang saat ini tinggal di Amerika Serikat (AS) dan jaringannya sebagai pihak yang bertanggung jawab atas upaya kudeta. Sejak kudeta, Turki terus mendorong AS mengekstradisi Gullen.
Dan dalam kesempatan tersebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membaca Ayat-ayat suci Al-Qur’an untuk mengenang jasa para martir.
berikut ini adalah video nya
https://www.youtube.com/watch?v=8xc2RpaGAbY&feature=youtu.be