“Sama-sama merahasiakan, tapi ada banyak sih bedanya. Lagi mikir, belum komen kok,” cuitnya, Kamis (24/6).
Cuitannya tersebut pun langsung mendapat balasan dari sesama pengguna media sosial Twitter. Salah satunya, @LuQman_prabu.
“Saya bukan jemaah HRS, tapi kalau kayak gini, ya, pastilah yang punya akal sehat akan mengerti arah tujuannya,” tuturnya.
“Sehat selalu untuk para pejuang keadilan,” sambung Prabu.
Saya bukan jamaah habib rizieq syihab.
Tapi kalau kek gini ya pastilah yang punya akal sehat akan mengerti arah tujuannya. Sehat selalu untuk para pejuang keadilan https://t.co/fGJ8YGlrEa— kang Prabu Negeri Dongeng (@LuQman_prabu) June 24, 2021
“Aku bukan fans atau jemaahnya HRS, tapi keliatan sih ini unfair, dan vonis dipaksakan,” sahut @dinnithahir.
Begitu juga bagi @RoniWibisono, yang mengaku bukan pengikut HRS, “Tapi ini tidak adil.”
Terlepas dari respons netizen, Zara, juga membagikan tautan berita berjudul, ‘Airlangga Tak Jujur, DPR: Tidak Ada Kewajiban Pasien Publikasi Kena Covid’.
Ia juga semakin berpikir, meski di satu titik mengaku takut dengan ‘seram’-nya UU ITE.
“Empat tahun dari sekarang, berarti melewati 2024, alias sampai usai Pilpres 2024,” ujar Zara.
“Imam Besar HRS, mau ditahan, ya?” sambungnya bertanya.
Aku bikin donat sambil nyanyi lagu ini untuk bapak ibu JPU dan Hakim yang mulia pic.twitter.com/kUeADocd4y
— Zara 🐪 (@zarazettirazr) June 24, 2021
Airlangga yang juga merupakan Ketua KPCPEN [Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional], pada 2020 lalu, pernah terjangkit Corona. Namun, ia tidak mengumumkannya ke publik.
Sikap ini, bagi koordinator LaporCovid19 [organisasi relawan pemantau Corona], Irma Hidayana, tidak jujur, sekaligus tak bertanggung jawab.
“Pak Airlangga, bukan contoh pemimpin atau menteri yang baik,” kritiknya.
“Ia tidak memegang prinsip demokrasi, ya, sebab tidak jujur, tidak terbuka,” sambung Irma.
“Artinya, membohongi publik, bahwa ia pernah terinfeksi. Ini namanya tidak bertanggung jawab,” imbuhnya lagi, Selasa (19/1) lalu.
Walau bagaimanapun, Airlangga, tidak menghadapi hal yang sama seperti apa yang HRS alami.
Pinangki
Jika Edi dan Zara, menyebut nama Bima juga Airlangga, politikus PKS, Mardani Ali Sera, menyeret nama bekas jaksa, Pinangki.