Ngelmu.co – Menko Maritim, Luhut Pandjaitan menyatakan kemarahan dan mengancam Wagub DKI karena Sandiaga Uno mangkir dari dua kali pertemuan untuk membahas reklamasi. Tentang kemarahan dan ancaman Luhut, Wagub DKI, Sandiaga menanggapi santai.
Ketika ditanya tentang Luhut yang menyoal reklamasi, Sandi menjawab enteng. “Yah kayak drama queen yah,” beber Sandi saat mengunjungi SDN 07 Cawang, Jakarta Timur, Rabu (18/10). Drama quuen adalah istilah yang biasanya digunakan bagi sesorang yang melebih-lebihkan emosinya dengan cara yang dramatis.
Sandi menjelaskan, dalam urusan reklamasi ini, dia bersama Anies memiliki niat yang baik. “Husnudzan saja, sebuah proses yang penuh keterbukaan dan berkeadilan harus kita hadirkan di Jakarta,” tambah Sandi. Untuk pertemuan yang diminta Luhut, Sandi menjelaskan bahwa akan diatur untuk teknis pertemuannya.
“Teknisnya nanti kita atur. Tapi yang jelas Pak Jokowi habis lantik kita kemarin sedang persiapkan ketemu. Karena banyak isu yang kita ingin bicarakan,” terang Sandi. Saat dipertegas soal ucapan Luhut, Sandi menjelaskan, dalam proses perizinan reklamasi yang terpenting adalah keterbukaan.
“Sudah kita jelaskan kami ada silaturahmi. Ada pembicaraan, yang pertama kali kami dengar mengenai updating terakhir. Tapi yang kami ingin tekankan bahwa ini proses harus semua terbuka. Saya tanya satu hal saja belum ada jawaban yang pasti, lapangan kerja berapa yang diciptakan di sana. Dan lapangan kerja model apa yang diciptakan kajiannya belum ada,” urai dia.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Tegas, Sandi Sebut Mandat Masyarakat Jakarta Hentikan Reklamasi
[/su_box]
Seperti yang diketahui sebelumnya pada Selasa (18/10), Luhut Panjaitan merasa dirinya dibuat kesal oleh Sandi atas ketidakhadiran Sandi sebanyak dua kali janji untuk bertemu membahas reklamasi. Dua pertemuan yang diharapkan Luhut dapat membahas reklamasi dengan Sandi gagal karena Sandi membatalkannya.
“Pak Sandi datang ke saya, beliau janji dibriefing dua kali, dua kali dibatalkan,” ujar Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (17/10).