Ngelmu.co – Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin, memerintahkan penyidik Bareskrim Polri untuk segera menuntaskan peristiwa tewasnya dua anak dalam pembagian sembako maut di Monas pada Sabtu, 28 April 2018, yang diadakan oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI).
“Kalau itu diusut, saya perintahkan untuk diusut tuntas oleh Bareskrim,” kata Syafruddin di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jumat 4 Mei 2018, seperti yang dilansir oleh Viva.
Menanggapi perintah dari Wakapolri, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono memastikan bahwa penyidik Bareskrim Polri pasti serius menangani kasus pembagian sembako maut di Monas tersebut. Ari Dono menyatakan bahwa saat ini, Bareskrim Polri tengah menelusuri unsur pidana dalam pembagian sembako maut di Monas tersebut.
“Ada suatu peristiwa, ada meninggal orang, kita pasti cari tahu apakah ada peristiwa pidana atau tidak. Kita masih melaksanakan penyelidikan,” ujar Ari Dono.
Baca juga: Astaghfirullah, Ibu Korban Insiden Sembako Diberi Uang Rp 5 Juta, Diminta Tak Bicara
Selain itu, Ari Dono menampik tudingan pihak tertentu yang menilai Bareskrim Polri kurang merespons kasus sembako maut di Monas itu. Ari Dono menuturkan, tanpa adanya laporan keluarga korban, Bareskrim Polri telah melakukan penyelidikan.
“Iya, ada suatu peristiwa yang menonjol, yang menarik, ada kerumunan orang saja yang patut diduga bisa menimbulkan suatu persoalan, polisi pasti hadir di situ. Otomatis,” papar Ari Dono.
Hanya saja, Bareskrim Polri yang turun ke lapangan tak selalu menggunakan seragam dinas. Sehingga kinerja Bareskrim Polri tidak diketahui masyarakat secara kasat mata. Begitu juga dalam melakukan penyelidikan.
“Kegiatan-kegiatan kepolisian itu kan tidak selamanya terbuka, apalagi untuk mencari tahu suatu peristiwa,” kata Ari Dono.
Diberitakan sebelumnya, pesta rakyat dan bagi-bagi sembako di Monas Jakarta Pusat yang diselenggarakan Forum Untukmu Indonesia pada Sabtu 28 April 2018, memakan korban. Dua anak bernama Mahesha Junaedi dan Rizki meninggal usai antre sembako di ikon kota Jakarta tersebut. Atas kejadian ini, ibunda Rizki, Komariah telah melaporkan ketua panitia penyelenggara, Dave Santosa, ke Bareskrim Polri atas dugaan kelalaian yang menyebabkan seseorang meninggal dunia.