Ngelmu.co – Sekjen Komnas Anti Pemurtadan (KNAP), Ustadz Bernard Abdul Jabbar, menyayangkan sikap Wali Kota Bekasi resmikan Gereja saat Idul Adha kemarin, Ahad (11/8). Menurutnya, peresmian Gereja Santa Clara di hari Idul Adha, sama dengan melukai hati umat Islam.
“Apa yang dilakukan ini amat sangat melukai hati umat Islam. Apalagi umat Islam pernah berjuang menolak perizinan pembangunan gereja,” tuturnya, seperti dilansir Panjimas.
Namun, meskipun gereja tersebut telah diresmikan, Ustadz Bernard berharap umat Islam tak berhenti berjuang.
“Umat Islam tetap terus berjuang, supaya perizinan itu ditinjau kembali, karena banyak penolakan-penolakan terjadi,” imbuhnya.
Wali Kota Bekasi Resmikan Gereja saat Idul Adha
Diketahui, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, meresmikan Gereja Santa Clara, Paroki, Bekasi Utara, saat umat Islam tengah merayakan Idul Adha.
Hadir pula Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo selaku tuan rumah, dan Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Peresmian Gereja Katolik Santa Clara tersebut, juga diumumkan secara langsung melalui akun resmi media sosial Keuskupan Agung Jakarta.
Sebelumnya, umat Islam Bekasi telah berkali-kali melakukan aksi penolakan atas Gereja tersebut.
Bahkan tak sedikit tokoh Islam yang harus masuk bui, karena menentang pendirian gereja yang diduga manipulatif tersebut.
Pembangunan Gereja Santa Clara sempat dihentikan dan dinyatakan status quo oleh Pepen—begitu Rahmat Effendi biasa dipanggil—tetapi pembangunan gereja kembali berlanjut, hingga akhirnya diresmikan.
Di sisi lain, politikus Golkar itu, sebelumnya direncanakan melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Agung A-Barkah, Kota Bekasi.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
“Wali Kota Termiskin di Dunia, Tapi Amat Kaya Jiwa dan Nuraninya”
[/su_box]
Namun, dilansir Panjimas, Pepen tak bisa hadir dan digantikan oleh Kepala Bagian Kesos Pemkot Bekasi, Ahmad Yani.
“Tadi sekitar jam empat pagi saya dihubungi Pak Wali Kota, bahwa beliau tidak bisa hadir karena satu dan lain hal,” tuturnya dalam sambutan jelang sholat.
Ketika umat Islam tengah merayakan Idul Adha itulah, Pepen justru meresmikan Gereja Santa Clara.
Bahkan, ia menegaskan dirinya rela ditembak mati, daripada harus mecabut izin Gereja tersebut.
“Tembak saja kepala saya, saya tidak akan cabut izin gereja tersebut, di hadapan Muspida. Kecuali atas perintah hukum,” ujarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.