Ngelmu.co – Sebuah gerakan penggalangan dana, berupa inisiasi patungan bayar utang oleh publik muncul di Malaysia. Rakyat di negara itu ramai-ramai patungan untuk membantu Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad memangkas utang negara yang telah mencapai RM1 triliun atau sekitar Rp3.595 triliun.
Diketahui utang pemerintah Malaysia disebut-sebut telah mencapai sebesar 1 triliun ringgit Malaysia atau sudah mencapai 80,3 persen Produk Domestik Bruto atau PDB Malaysia. Melihat utang negara yang begitu besar, lantas warga Malaysia pun inisiasi patungan untuk membantu mengurangi utang negara tersebut.
Inisiasi patungan bayar utang dicetuskan dan diprakarsai oleh Nik Shazarina Bakti melalui situs penggalangan dana, gogetfunding.com. Aksi inisiasi patungan bayar utang Malaysia tersebut bernama Please Help Malaysia yang memiliki target penggalangan dana hingga US$100 ribu hingga 31 Juli mendatang. Penyaluran dana dari aksi inisiasi patungan bayar utang tersebut menggunakan akun Paypal yang ada di situs tersebut.
Baca juga: Cara PM Mahathir kurangi Pengeluaran Negara
Aksi inisiasi patungan bayar utang tersebut ternyata juga ditanggapi oleh putri sulung Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad, Marina Mahathir melalui akun facebooknya. Berikut adalah ungkapan Marina terhadap aksi inisiasi patungan bayar utang.
“Aku tahu banyak orang ingin membantu utang besar kita, yang menunjukkan betapa banyak orang Malaysia mencintai negara mereka,” ujar Marina, dikutip dari Viva Minggu, 27 Mei 2018.
Marina mengungkapkan bahwa telah banyak pihak yang mendekatinya untuk melakukan sesuatu terhadap utang Malaysia. Namun demikian, dia merasa segan, karena menurutnya itu tidak tepat.
“Tapi anak muda ini telah mengambil inisiatif sendiri untuk melakukan sesuatu dengan urun dana untuk menyelamatkan Malaysia. Aku kebetulan mengenalnya dan sangat bangga padanya. Jadi jika Anda bisa membantu, lakukan dukungan. Setiap sedikit membantu,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan terkini dari situs gogetfunding.com, Nik Shazarina Bakti menyampaikan bahwa PayPal telah memberlakukan pembatasan karena terlalu banyak dana yang ditransfer ke akun tersebut.
“Saya telah menghubungi PayPal sepanjang hari dan diberitahu bahwa ini akan memakan waktu antara 48 – 72 jam untuk memperbaiki masalah ini karena ini adalah akhir pekan. Namun, mereka akan mencoba sebaik mungkin untuk memperbaiki ini secepat mungkin,” tulis Nik, Minggu, 27 Mei 2018.
Terakhir, dana yang telah terkumpul dan tertera di akun tersebut adalah sebesar US$3.663 atau 3 persen dari target.