Ngelmu.co – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto menyebut satu kesalahan yang ia buat dan sesali adalah memilih Oesman Sapta Odang (OSO), sebagai Ketua Umum (Ketum) Hanura.
Bukan tanpa alasan, perkataan itu keluar dari mulut Wiranto, setelah sebelumnya OSO menyatakan, Wiranto adalah biang keladi dari kekalahan Hanura, di Pileg 2019.
Atas dasar itulah, Wiranto menyesal memilih OSO yang terkesan mendesak dirinya untuk bertanggung jawab, atas kegagalan Hanura dalam memenuhi ambang batas parlemen (raih 4% suara).
“Kalau saya didesak terus, seakan-akan Pak Wiranto yang salah. Kesalahan saya cuma satu, ya menunjuk Pak OSO menjadi Ketua Umum,” ujarnya di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Kamis (16/5), seperti dilansir dari CNN.
Bagi Wiranto, kegagalan Hanura adalah tanggung jawab bersama. Karena menurutnya, semua pihak di internal Hanura, perlu melakukan introspeksi, bukan justru saling menyalahkan. Sebab, ia merasa telah berjuang untuk meloloskan Hanura ke parlemen. Bukan hanya sekali, tapi sudah dua kali.
“Tidak perlu saling menyalahkan. Cukup introspeksi, ke depan nanti kita perbaiki. Sebagai pendiri partai, 10 tahun mendirikan partai ini dan sudah dua kali lolos, yang paling sedih ‘kan saya sebagai pendiri, kalau kita bicara yang paling sedih,” pungkasnya.
[su_box title=”Baca Juga” style=”glass”]
Wiranto Sebut Aksi Bela Tauhid Hal yang Mubazir
Wiranto: Kita Akan Tutup Medsos yang Bantu Pelanggaran Hukum
Jurnalis Investigasi Amerika: Jokowi Harus Berani Adili Wiranto, Sutiyoso, dan Hendropriyono
[/su_box]
Sebelumnya, OSO menyebut Wiranto lah sosok yang menyebabkan Hanura kalah. Maka, menurut OSO, seharusnya Wiranto yang menjawab apa penyebab partai nomor urut 13 itu gagal melenggang kembali ke Senayan.
“Jadi ada yang bertanya kenapa Hanura kalah, ya tanya Wiranto, bukan saya. Orang yang bikin kalah dia (Wiranto) kok,” ucapnya dalam sambutan di acara buka puasa bersama Presiden Joko Widodo, di kediamannya, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/5) kemarin.
